Seiring berjalannya waktu, tradisi ini menjadi tradisi pelukan dan ciuman pipi.
Ada larangan keras mencium bibir karena dinilai di luar dari tradisi.
3. Diawali dengan Ritual Ibadah
Sebelum dilaksanakan, para partisipan tradisi omed-omedan harus bersembahyang di Pura terlebih dahulu.
Para peserta yang dibagi kelompok putra (teruna) dan kelompok putri (teruni) ini berdoa supaya diberi hati yang bersih dan kelancaran selama proses Omed-omedan.
Baru setelah sembahyang, mereka menuju pelataran pura, berdiri berhadap-hadapan, sambil menunggu aba-aba mulai dari sesepuh desa, yang diiringi permainan gamelan.
4. Selama Tradisi Berlangsung, Partisipan Disirami Air
Selama tradisi Omed-omedan, para partisipan akan disiram air.
Para penonton pun tak luput dari air yang didiramkan oleh panitia Omed-omedan.
5. Jadi Festival Tahunan
Tradisi Omed-omedan ternyata juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang liburan ke Bali.
Tak mengherankan bila tradisi ini dimasukkan dalam festival tahunan Omed-omedan Cultural Heritage Festival.
Acara ini juga dimeriahkan pasar rakyat atau bazar dan panggung pertunjukan musik.
• 7 Pantai di Bali yang Menjadi Tempat Upacara Melasti Sebelum Nyepi
• Liburan ke Bali saat Nyepi, Ini 7 Hal yang Perlu Kamu Ketahui
• Fakta Unik Hari Raya Nyepi, Mulai dari Pantangan hingga Jadi Inspirasi PBB
• Tak Hanya Nyepi, Ini 10 Hari Raya Umat Hindu di Bali Selama Maret 2020
• 7 Makanan Khas Bali yang Selalu Hadir saat Perayaan Nyepi, Kamu Sudah Pernah Coba?
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)
Baca tanpa iklan