Untuk membuat air menjadi bisa menyengat, maka ubur-ubur terbalik akan melemparkan bom racun dari tubuhnya.
Bom racun ini sebenarnya adalah lendir beracun yang dilepaskan oleh ubur-ubur dari tubuhnya ke dalam air.
Lendir beracun ini bernama cassiosom, yang ada di tubuh ubur-ubur terbalik.
Cassiosom ini dilapisi oleh ribuan sel yang menyengat pada bagian luarnya.
Nah, cassiosom inilah yang kemudian bisa menyengat hewan lain maupun manusia yang berada di air dengan racun yang dilepaskan ubur-ubur terbalik.
Ketika tersengat oleh cassiosom dari ubur-ubur terbalik, maka sensasi yang ditimbulkan terasa seperti gatal dan terbakar.
Lendir Penyengat Biasanya Tidak Berbahaya Bagi Manusia
Meski bisa menimbulkan sensasi tidak nyaman bagi beberapa orang, tapi sebenarnya lendir penyengat ini kebanyakan tidak berbahaya bagi kulit manusia, kok.
Namun hal ini berbeda bagi hewan-hewan kecil yang ada di laut, karena sel-sel tadi justru mematikan bagi organisme yang lebih kecil.
• 7 Tempat Buka Puasa di Semarang, Ada Kampung Laut hingga Pesta Keboen
• Fakta Unik 5 Laut Terdalam di Dunia, Ada yang Berada di Dekat Indonesia
• 7 Misteri Lautan yang Sulit Dijelaskan Ilmuwan, Termasuk Anomali Laut Baltik
• 4 Fakta Trenggiling, Hewan Terancam Punah yang Diduga Berperan Sebarkan Virus Corona
Artikel ini telah tayang di Bobo.Grid.Id dengan judul Berbeda dengan Ubur-Ubur Lainnya, Spesies Ubur-Ubur Ini Menyengat Tanpa Menyentuh
Baca tanpa iklan