Dalam sebuah situasi krisis, misalnya saat ada penumpang yang sakit parah, mereka harus bisa mengambil keputusan yang tepat di waktu yang singkat.
Terkadang mereka harus melakukan pertolongan pertama bagi penumpang yang tengah sekarat itu.
4. Senioritas Ada di Seluruh Dunia
Di belahan dunia mana pun, hierarki yang didasarkan pada senioritas selalu ada.
Termasuk di dunia pramugari.
Mereka bekerja nyaris tanpa ‘pemimpin’, sehingga senior yang jam terbangnya lebih tinggilah yang akan menjadi patron.
Tak jarang, pramugari senior mengambil ‘keuntungan’ dari sistim hirarki ini.
5. Bisa Dipecat Gara-gara Masalah Sepele
Enam bulan pertama masa percobaan merupakan waktu yang paling sulit bagi seorang pramugari karena setiap langkah, tindak-tanduk, dan penampilan mereka akan dinilai secara strict.
Mereka bisa saja dipecat hanya gara-gara meminta izin tidak masuk karena sakit atau melakukan sesuatu yang tidak sesuai prosedur.
6. Risiko Pramugari Selalu Lebih Besar dari Penumpang
Bagi pramugari, nyawa dan keselamatan penumpang lebih penting dari nyawa dan keselamatannya sendiri.
Tak heran di sebuah insiden maupun kecelakaan pesawat, angka perbandingan pramugari yang cedera akan lebih tinggi dari penumpang yang cedera.
7. Manners Does Matter!
Tak peduli apakah mereka sedang ada masalah pribadi, banyak utang, dan mood yang kurang baik, pramugari harus tetap bisa menjaga sikapnya yang ramah dan menyenangkan di depan penumpang.