TRIBUNTRAVEL.COM - Puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020, ditandai tari pembuka dalam parade tatung pada di Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020).
Acara puncak Cap Go Meh 2020 di Singkawang dimeriahkan berbagai acara menarik, di antaranya parade 857 tatung, atraksi naga, barongsai dan hiburan rakyat dengan mendatang pendangdut Cita Citata.
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang merupakan yang terbesar di Indonesia, bahkan beberapa media menyebutkan sebagai even terbesar di dunia.
Sebab melibatkan para Tatung dengan berbagai atraksinya yang menarik.
"Tentu kami sangat bersyukur dan bangga karena festival Cap Go Meh di Kota Singkawang kembali masuk dalam 100 kalender even tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia," katanya dalam pembukaan Festival Cap Go Meh Kota Singkawang 2020, Sabtu (8/2/2020).
• Foto-foto Pawai Tatung Singkawang, Tradisi Ekstrem yang Ikonik di Perayaan Cap Go Meh
Sehingga mampu menyuguhkan tontonan yang menarik, lebih berkualitas, dan memiliki keunikan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini yang istimewa adanya keberhasilan Kota Singkawang dalam pencatatan rekor MURI replika Pagoda tertinggi dengan tinggi 20 meter, 20 centimeter yang memiliki 8 tingkat serta dua lantai terbuka untuk umum.
"Ini makna filosofisnya pelaksanaan Cap Go Meh (8/2/2020)," tuturnya.
Kota Singkawang juga termasuk satu di antara 20 lokasi program regenerasi warisan budaya secara nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Hanya ada dua kota di Kalimantan, selain Kota Singkawang ada pula Kota Banjarmasin.
Sementara Festival Cap Go Meh dikukuhkan sebagai kekayaan intelektual komunal, ekspresi budaya tradisional oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Sederet penghargaan tersebut menjadi tantangan Kota Singkawang yang juga menyandang predikat kota tertoleran di Indonesia pada tahun 2019.
Penghargaan tersebut semakin memperkuat identitas Kota Singkawang sebagai kota pusaka
"Tantangannya adalah Kota Singkawang harus bersatu padu bergandengan tangan untuk melestarikan dan mengembangkannya sebagai aset kebudayaan yang menimbulkan kegairahan yang terus menerus bagi masyarakat dan wisatawan untuk menyaksikannya," ungkap Chui Mie.
Wisatawan Asing Puji
Baca tanpa iklan