Tipikal jalur yang dilewati cukup bervariasi, mulai dari tanah berbatu, rintangan berupa akar pohon dan juga terdapat obstacle khas jalur jalur downhill.
Juga terdapat rumpun pohon bambu yang menjadi ciri khas jalur ini.
“Kategori trek ini cukup luas karena ada beberapa jalur yang bisa dipilih, mulai dari all mountain, enduro sampai downhill ringan,” kata Bagus Arya Pradana salah satu Official Bambooland Bike Park.
Karena tipikal trek yang tidak terlalu ekstrim itu, jalur sepeda ini cukup ramah untuk para pesepeda hobi sampai pemula sekalipun.
Dengan catatan, peralatan keamanan seperti sepatu, helm dan pelindung harus selalu dikenakan.
Terlebih, akses loadingnya yang terbilang sangat dekat dengan titik finish.
Mensejahterakan, Meski Warga Sempat Pesimis
Ide awal membuat sebuah trek sepeda di Dusun Ngepring ini kali pertama tercetus pada tahun 2017 lalu.
Kala itu, terjalin sebuah kerjasama antara seorang pengusaha bambu di Jogja dengan warga setempat untuk menanam bambu jenis petung di lahan setempat.
“Kerjasama itu akhirnya terjalin, warga setempat setuju sebagian lahan mereka ditanami pohon bambu,” kata Bagus.
Tahun 2018, dilakukan survey lokasi tanaman bambu yang ternyata ditanam secara memanjang.
Dari cara penanaman pohon bambu yang memanjang ini, ide membuat jalur sepeda pun semakin menguat.
Pertemuan terjalin antara pihak investor, warga, termasuk Bamboo Ranger (sebutan untuk kelompok petani bambu).
“Awal terjadi pembicaraan tersebut, warga sempat pesimis dengan rencana pembuatan trek sepeda, kami memaklumi karena mereka (warga) belum ada gambaran bagaimana pengelolaannya,” kata Bagus.
Pada akhirnya, trek benar-benar dibuat pada awal 2018 lalu dengan sokongan dana dari investor.