Gungde Gus terus berjalan menyusuri jalan setapak, hingga menemui tangga dari tanah yang disangga bambu.
Tangga ini cukup curam dan labil, namun masih aman dilewati.
Gemuruh suara air terjun Gana, kian jelas terdengar di telinga hingga tangga terakhir.
Diantara dedaunan, terlihat debit air yang besar terjun dan membentuk kolam alami di bawahnya.
Berjalan melewati tangga tanah terakhir, pengunjung bisa turun melihat sungai dan air terjun Gana ini.
Arus sungai cukup kencang, sehingga tetap harus berhati-hati.
Airnya jernih, dan segar sesuai tipikal daerah Tampaksiring yang memiliki air segar dan dingin.
Hanya saja ada sampah di bawah sungai, yang mungkin terbawa saat hujan.
Kedalaman air terjun juga berbeda, ada yang pendek semata kaki ada yang cukup dalam selutut orang dewasa.
Namun yang di bawah air terjun, pusarannya terlihat cukup dalam sehingga yang tidak bisa berenang disarankan tidak terlalu dekat.
Penduduk membentangkan tali untuk pegangan bagi yang ingin berenang, agar tetap aman dan nyaman.
Ada fasilitas ruang ganti, hanya saja belum ada fasilitas toilet.
“Semoga ke depannya, air terjun Gana ini ditata semakin apik. Sehingga bisa mendatangkan kian banyak turis, dan membantu kehidupan perekonomian warga lokal sekitar,” kata Gungde Gus. (ask)
• Potret Hidden Canyon Beji Guwang, Ngarai Cantik di Gianyar, Bali
• Icipi Lezatnya Aneka Kuliner Malam di Pasar Senggol Gianyar, Bali
• Menyusuri Setapak di Bukit Campuhan, Tempat Tenang dan Nyaman di Gianyar
• Pesona Air Terjun Tegenungan Gianyar dengan Nuansa Alam yang Indah saat Backpackeran ke Bali
• Waktu Terbaik dan Tips Backpacker ke Gianyar, Buat Traveling Jadi Lebih Menyenangkan
Artikel ini telah tayang di Tribuntribunbalitravel.com dengan judul Gana Waterfall Tawarkan Privasi Alam Indah di Gianyar
Baca tanpa iklan