Ia percaya jika proses pengolahan codot bacem dilakukan dengan baik maka hasilnya tidak menimbulkan penyakit. Terlebih resep codot bacem ini sudah didapat dari turun temurun.
"Sepengetahuan saya di sana (China) itu tidak dimasak, kalau disini dimasak sampai matang, jadi aman," ucapnya.
Salah seorang pembeli asal kota Wonosari, Anjar Ardityo mengatakan, dirinya sudah beberapa kali mengkonsumsi kelelawar bacem di wilayah Panggang. Menurut Anjar, rasa codot bacem mirip burung puyuh yang digoreng kering.
"Kebetulan pas lewat mampir sekalian, karena kuliner seperti codot bacem ini tidak setiap wilayah ada. Selain di Panggang, dulu pernah makan di Kecamatan Purwosari," kata Anjar.
• Dari Sup hingga Bacem, Simak Beragam Olahan Daging Kelelawar di Berbagai Daerah
• Diisukan sebagai Pembawa Virus Corona, Daging Kelelawar Tetap jadi Idola di Manado
• Serunya Wisata di Goa Pindul, Rumah Kelelawar yang Banyak Dikunjungi Wisatawan
• 5 Negara yang Punya Ragam Kuliner dari Kelelawar, Salah Satunya di Pasar Tomohon, Indonesia
• 4 Kuliner Ekstrem di Gunungkidul, Mulai Belalang Goreng hingga Kelelawar Bacem
Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul "Di China Jadi Penyebab Corona, di Yogyakarta Kelelawar Dibacem"