"Sungguh mengerikan melihat anjing-anjing liar yang dikurung ditarik keluar dari kandang mereka dan dipalu sampai mati dengan tongkat kayu.
"Saya mendapat firasat bahwa dalam satu hal ini dilakukan hampir sebagai daya tarik untuk menarik lebih banyak turis.
"Aspek lain yang sangat mengkhawatirkan saya ketika saya di sana adalah saya percaya saya melihat spesies langka yang ditawarkan untuk dijual seperti monyet, kelelawar, burung, ular dan reptil lainnya."
Pasar Ekstrim Tomohon dulunya menjadi list teratas sebagai tempat wisata di aplikasi TripAdvisor.
Sampai, suatu ketika aktivis kesejahteraan hewan memprotesnya dan iklan itu diturunkan.
Namun, perdagangan hewan masih berlanjut di sana dengan izin otoritas regional, yang telah menolak untuk bertemu dengan para aktivis dan mendengarkan keprihatinan mereka.
Yang sangat mengganggu aktivis kesejahteraan bianatang adalah dijualnya anjing dan kucing.
Banyak di antaranya dicuri dari pemilik sebelumnya untuk diangkut secara ilegal ke pasar tersebut.
Terkunci dalam kandang besi kecil, hewan-hewan yang telah ditangkap itu sering dipaksa untuk menonton rekan-rekannya dipukuli hingga mati dengan potongan kayu besar.
Mereka tahu jelas, bahawa mereka adalah giliran selanjutnya.
Tubuh mereka, yang seringnya masih bergerak, kemudian dibakar untuk menghilangkan bulu sebelum mereka dijual.
Selain kekejaman terhadap hewan, para aktivis mengatakan pasar seperti Tomohon adalah tempat berkembang biaknya penyakit yang berpotensi fatal seperti rabies.
• Beda Kuliner Ekstrem di Pasar Tomohon dan Pasar Seafood Huanan, China
• 5 Negara yang Punya Ragam Kuliner dari Kelelawar, Salah Satunya di Pasar Tomohon, Indonesia
• Jual Kuliner Ekstrem Seperti Pasar Seafood Huanan, Pasar Tomohon di Sulawesi jadi Sorotan
• Pesona Danau Linow Tomohon yang Sayang untuk Dilewatkan
• Meski Mudah Dijangkau dari Manado, Akomodasi Masih Jadi PR Bagi Pemda Tomohon
Artikel ini telah tayang di Intiasri.Grid.Id dengan judul Pengalaman Bule yang Mengunjungi Pasar di Indonesia, Mirip Pasar Ektrem di Wuhan di Mana Virus Corona Mulai Disebarkan
Baca tanpa iklan