TRIBUNTRAVEL.COM - Selatan Jakarta Coffee yang berada di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengusung tema berbeda dari tempat minum kopi lainnya.
Ada percakapan yang terjalin antara barista dan konsumen.
Ini yang membuat Selatan Jakarta masih bertahan di tengah derasnya persaingan industri kopi di Ibu Kota dan sekitarnya.
Ditemui TribunJakarta.com di kedai kopinya, founder Selatan Jakarta, Irza Radhityo Hutomo menerangkan bahwa konsep kedai kopinya mirip dengan MLM (multi level marketing).
Pasalnya, komunikasi dengan konsumen menjadi hal yang terpenting.
Dari hanya sekadar basa-basi, obrolan antara barista dan konsumen meluas.
• Menelusuri Jejak Sejarah Pecinan Jatinegara di Jakarta, Mampir Sejenak ke Klenteng Shia Djin Kong
Tak jarang, banyak konsumen yang kembali datang untuk mampir dan membuka obrolan dengan barista.
"Ada satu tamu datang, kemudian betah ngobrol. Nanti dua atau tiga hari datang lagi ke sini bawa temennya yang lain sambil ngobrol. Kayak konsep MLM sih," ujar pria lulusan Indonesia Banking School jurusan manajemen marketing tersebut.
Irza menjelaskan konsep ini terbukti tak membuat Selatan Jakarta kehilangan konsumen sejak berdiri tahun 2017.
Bahkan, sebagian besar langganan konsumen berasal dari kesan pertama mereka berbincang di kedai tersebut.
Sebab, sebagian konsumen merasa nyaman dengan pelayanan yang santai dan tak bersekat.
"Makanya kita enggak punya tim marketing, tim content creator. Yang penting ciptakan komunikasi dengan konsumen," bebernya.
Barista Ramah
Salah satu kunci agar komunikasi bisa berjalan baik terletak pada barista.
Bila barista tidak ramah dan cenderung kaku, pembeli hanya membeli dan pergi tanpa meninggalkan kesan.
Baca tanpa iklan