Meski banyak desas-desus tentang pekerjan pramugari, Marissa termasuk yang punya pengalaman positif.
"Banyak yang mengatakan bepergian sebagai pramugari tidak terlalu menyenangkan dibandingkan perjalanan pribadi karena kamu bisa memilih teman liburan yang kamu sukai," ungkapnya.
"Tapi, aku beruntung bertemu kru hebat yang menyenangkan dan menjadi teman perjalanan yang seru," ujar Marissa.
6. Penghasilan tidak bisa diprediksi dan jenjang karir kecil.
Mark menjelaskan kesalahpahaman tentang gaji pramugari.
Banyak orang mengira mereka mendapat gaji besar.
"Penghasilan kami sangat bervariasi, bisa bagus dalam satu bulan, dan bisa buruk pada bulan berikutnya tergantung jam terbang," ungkapnya.
Dia menceritakan tentang wabah SARS atau sindrom pernafasan akut yang terjadi di Singapura.
"Aku tidak bisa terbang selama dua minggu dalam sebulan dan dipaksa pulang karena tidak ada penerbangan, bandara pun kosong.
Pada saat seperti inilah penghasilanmu turun, karena setengah dari gaji kita berasal dari uang saku."
"Gaji pokok kita tidak setinggi jika kita terbang, sehingga jumlahnya lebih sedikit saat off."
"Jika kami terus menerus terbang, aku bisa mendapat penghasilan di atas rata-rata gaji karyawan Singapura pada umumnya. Bahkan jumlahnya bisa dua kali lipat gaji mereka," ungkap Mark.
"Jadi, kita tidak punya jumlah penghasilan yang pasti. Kadang aku bertanya-tanya, apakah sebaiknya aku menjadi seorang broker saja," ujarnya.
7. Merasa Sendirian
Satu hal yang paling dikeluhkan pramugari tentang pekerjaan mereka adalah mereka tidak bisa menghabiskan waktu bersama orang yang mereka cintai.