Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Cerita 6 Pramugari Tentang Suka Duka Pekerjaannya, Gaji Tak Tentu hingga Merasa Kesepian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi memberi uang tip pada pramugari

Sarah (34), mantan pramugari dengan pengalaman selama 11 tahun juga turut membagikan kisahnya.

"Kita bekerja hanya di atas pesawat selama penerbangan, setelah penumpang turun, pekerjaan pun selesai."

Queenie (28), mantan pramugari yang sudah bekerja 2,5 tahun ikut menimpali, "kita bekerja tepat waktu. Tidak ada lembur atau kebutuhan tambahan setelah bekerja."

Hal ini juga dikarenakan aturan dari Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) tahun 2014 untuk memastikan pramugari tidak menderita kelelahan dan mereka bisa tetap bekerja dengan tingkat kewaspadaan tinggi.

Ilustrasi isyarat tangan pramugari EasyJet (news.com.au)

3. Pergi ke kota berbeda setiap hari.

"Luar biasa rasanya bisa berada di kota berbeda dalam satu hari," kata Jing.

Sementara Jacqueline, merasa gembira bisa tidur di kamar hotel yang berbeda di kota yang berbeda, hampir setiap hari.

"Jika kamu butuh bantuan memilih akomodasi liburan, pramugari adalah orang terbaik yang bisa memberi saran," katanya.

Marissa (28), seorang mantan pramugari yang terbang lebih dari dua tahun mengatakan, "Pekerjaan ini membuatku berada satu minggu di Tokyo, dan minggu berikutnya di Milan,"

4. Belanja tanpa memikirkan biaya kirim.

"Menjadi pramugari pasti menyenangkan bagi wanita," ungkap Mark, wanita berusia 29 tahun yang hobi belanja.

"Jika menjadi pramugari, kamu bisa belanja barang apa saja dari mana saja tanpa membayar biaya kirim dan pastinya harganya jadi lebih terjangkau."

"Ada juga merk yang mungkin tidak kamu temukan di negaramu, bisa kamu beli."

"Jika kamu beli barang bermerek, kamu bisa mengklaim PPN (pajak pertambahan nilai) di luar negeri."

Ilustrasi pramugari yang meraa ngeri dan jijik terhadpa permintaan penumpang. (Elena Buzmakova vi Pexels.com)

5. Rasanya seperti jalan-jalan dengan teman.

Halaman
1234