Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

7 Fakta Unik Coca-cola, Pernah Pecat Karyawannya karena Minum Pepsi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Coca-Cola

TRIBUNTRAVEL.COM - Coca-cola menjadi satu minuman bersoda paling populer di dunia.

Sesuatu yang sebesar itu pasti akan muncul dengan banyak kisah kontroversi, pertempuran hukum, rahasia, persaingan pasar, dan insiden menarik dari masa lalu.

Jadi, inilah beberapa fakta unik Coca-cola yang akan memuaskan keingintahuan kamu.

Dilansir TribunTravel dari laman unbelievable-facts.com, berikut deretan fakta unik Coca-cola.

 

1. Selama akhir 90-an, Coca-cola menguji mesin penjual otomatis yang mengubah harga dengan memanfaatkan konsep penawaran dan permintaan.

Coca-Cola Coffee Plus (Rocketnews)

Dengan kenaikan jumlah penjualan dari mesin penjual otomatis, Coca-cola ingin menjadi kreatif dengan harga mereka.

Mesin-mesin itu mulai menjadi sumber keuntungan penting bagi perusahaan.

Coca-cola dan Warna Merahnya yang Terkenal, Berhubungan dengan Perayaan Natal?

Juga pada saat itu, Jepang sudah melakukan hal yang sama dengan beberapa mesin penjual otomatis dengan mengubah harga berdasarkan suhu luar menggunakan modem nirkabel.

Namun, saingan beratnya, Pepsi, menyatakan mereka tidak mengerjakan teknologi semacam itu dan membuatnya lebih mudah bagi konsumen untuk membeli minuman ringan.

2. Coca-cola digugat oleh Dr Pepper pada 1972 karena pelanggaran mereka dagang.

Coca-cola (businessinsider.com)

Ini bukan pertama kalinya Dr Pepper dan Coca-cola berkonflik.

Dalam insiden lain pada 1951, Coca-cola dituntut USD 750.000 karena menjual nikel Coca-cola dengan biaya rendah.

Kemudian pada 1980-an, Coca-cola mencoba mengakuisisi Dr Pepper dan Seven-Up tetapi gagal melakukannya.

Sebagai gantinya, Dr Pepper dan Seven Up bergabung menciptakan Pepper / Seven Up Inc. tetapi kehilangan hak merek internasional mereka untuk Coca-cola.

Upaya Coca-cola selanjutnya untuk mengakuisisi perusahaan diblokir oleh Komisi Perdagangan Federal untuk mencegah monopoli atas industri minuman.

Halaman
123