Pengunjung pun dengan mudah melihat proses memgolah ayam dengan cara yang sederhana.
Pelopor Ayam Geprek
Menurut penuturan salah satu pegawai Warung Geprek Bu Rum yang akrab disapa Mbok Yem, warung geprek buka sejak tahun 2003 lalu.
Mbok Yem sendiri mulai membantu Bu Rum memasak sejak tahun 2008.
“Dulu baru di sini saja yang buka menu ayam geprek, banyak mahasiswa yang suka, lalu kanan-kiri banyak yang ikut buka juga,” kata Mbok Yem.
Setidaknya ada lima warung serupa yang kini buka di sekitar Warung Bu Rum.
Belum lagi warung-warung serupa yang buka di tempat lain di Jogja.
Meski menunya hampir mirip, tapi Ayam Geprek Bu Rum nyaris tak pernah sepi pengunjung.
“Ya kalau ditanya jumlah pengunjung sekarang memang tidak sebanyak dulu. Tapi masih banyak pelanggan kalau sedang liburan di Jogja pasti kesini,” kata Mbok Yem.
Mbok Yem pun hafal pelanggan yang setia datang ke warung.
Sebagian besar adalah mahasiswa yang pernah kuliah di Jogja.
Rekor Ayam Geprek 300 Cabai
Proses membuat ayam geprek di Warung Geprek Bu Rum sangat sederhana.
Potongan ayam diberi bumbu dan diberi tepung lalu digoreng layaknya ayam tepung biasa.
Ayam lalu digeprek bersama bawah putih, cabai, tomat atau terasi menggunakan ulekan sampai hancur lalu menjadi lauk pelengkap nasi dan sayur.