"Browsing-browsing akhirnya tahu kalau itu fenomena red tide/bioluminescence," ujarnya.
Menurut Michael Latz dari Scripps Institute of Oceanography University of California, fenomena Red Tide disebabkan oleh tingginya konsentrasi organisme dinoflagellata seperti Lingulodinium polyedra yang terkenal dengan sifat bioluminescence.
Bioluminescence sendiri merupakan emisi biokimia cahaya oleh organisme hidup seperti kunang-kunang dan ikan laut dalam.
Kepada TribunTravel, Aries mengatakan jika banyak wisatawan yang berkunjung malam hari supaya bisa berburu foto dengan fenomena Red Tide.
"Mulai dari tanggal 17 itu banyak wisatawan yang berkunjung ke Pantai malam hari untuk foto dan video. Tapi sayangnya masih menggunakan hp (saat mengambil foto) jadi kurang maksimal hasilnya," kata Aries.
Traveler yang kebetulan tergabung dalam komunitas fotografi kruimotret & Geonusantara ini mengatakan jika hasil foto-fotonya kemudian menjadi viral di medsos.
"Kita ambil gambar dengan kamera profesional," ucap Aries pada TribunTravel.
"Akhirnya bisa dapat foto yang lebih lumayanlah yang kemudian beredar di media sosial," lanjutnya.
Setelah foto-foto tersebut publish banyak juga wisatawan dari luar kota yang menghubungi dan berencana berlibur ke Pesisir Barat, Lampung.
Traveler yang telah mengabadikan fenomena langka tersebut juga memberikan beberapa saran untuk wisatawan jika ingin berkunjung ke Pantai Labuhan Jukung.
"Pastinya jangan lupa bawa kamera ya. Karena walaupun fenomena ini gak bertahan lama tapi masih banyak keindahan alam yang bisa di explore di Kabupaten Pesisir Barat," tutur Aries.
Traveler yang berencana melihat langsung fenomena langka di Pantai Labuhan Jukung, Aries Pratama mengatakan jika transportasi umum untuk ke lokasi tersebut cukup terbatas, sehingga dianjurkan untuk membawa kendaraan pribadi.
"Jaraknya (ke pantai) hanya 5 menit dari pusat kota," kata Aries.
Setelah tiba di Pantai Labuhan Jukung, traveler tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Hal ini dikarenakan harga tiket masuknya cukup terjangkau dan ramah di kantong.