Rupanya banyak orang-orang yang tengah asik berfoto ria di depan Danau Gunting.
Bernama demikian karena bentuk danau yang menyerupai bentuk sebuah gunting.
Di danau ini, bila sedang musim teratai berbunga, akan didominasi warna merah muda.
Pada saat saya ke sana, kebanyakan teratainya masih kuncup. Namun ada beberapa yang mekar dengan cantik.
Istana Kepresidenan
Sambil berjalan menyusuri Danau Gunting, tampak pula kemegahan Istana Kepresidenan Bogor.
Hanya saja, pengunjung tak bisa sembarangan masuk ke sana.
Namun, ada satu spot di Danau Gunting yang sangat pas bagi pengujung berfoto ria dengan berlatar belakang Istana Presiden.
Dan di sisi inil terdapat prasasti sosok terpenting KRB, Georg Karl Reinwardt.
Dia seorang ahli Botani Jerman yang mendirikan kebun raya Bogor.
Tak jauh dari sana terdapat kompleks pemakaman Belanda.
Dari keterangan yang dituliskan pada sebuah papan, komplek pemakaman ini sudah ada sebelum KRB berdiri.
Bentuk nisan dan ornamennya sangat menarik untuk diamati
. Berada di sini mengingatkan saya akan Museum Taman Prasasti yang berada di Jalan Tanahabang 1.
Dari kompleks pemakaman ini, saya menemukan Taman Bambu.
Di sini terdapat instalasi bambu berukuran besar, dan saya merasakan sensasi menyusuri terowongan yang terbuat dari jalinan bambu.
Saking banyaknya obyek yang bisa dikunjungi, serta luasnya KRB ini, tak terasa jam sudah menunjukan tengah hari.
Sudah hampir semua obyek luar ruang telah saya datangi. Seperti jembatan gantung, Taman Meksiko, taman-taman yang ada di sana, dan juga berbagai jenis tumbuhan.
Griya Anggrek
Lelah berjalan-jalan di luar ruangan membuat saya ingin merasakan suasana indoor.
Maka mampirlah saya ke Griya Anggrek, yakni rumah kaca yang isinya tanaman anggrek semua.
Di sana ada banyak anggrek hutan yang pasti bakal bikin pencinta anggrek kegirangan.
Jangan tanya jenisnya apa saja, karena saya tak begitu paham. Yang pasti ada banyak.
Di Griya Anggrek ini juga menjual bibit anggrek bagi pengujung yang ingin membeli buah tangan.
Harganya mulai dari Rp 10.000, tergantung ukuran dan jenisnya.
Kerangka paus biru
Kemudian tujuan terakhir saya hari itu adalah Museum Zoologi.
Disini terdapat berbagai hewan yang diawetkan. Mulai dari mamalia hingga serangga bisa dilihat dalam bentuk aslinya.
Salah satu koleksi favorit tempat ini adalah sebuah kerangka utuh dari makhluk hidup terbesar di dunia, yakni paus biru.
Begitu raksasanya ukuran tulang-belulang ini, sehingga ditempatkan di sebuah ruangan tersendiri di samping museum.
Jam tangan saya sudah menunjukan pukul 15.30, dan kota Bogor mulai menunjukan identitasnya sebagai kota hujan.
Langit mulai gelap yang mengisyaratkan akan datang hujan. Sebelum benar-benar diguyur oleh hujan, dan KRB akan masuk jam tutup, saya memutuskan mengakhiri kujungan ini dengan langkah panjang mencari pintu keluar.
Akhirnya saya tiba tepat waktu di depan gerbang keluar sebelum KRB ditutup.
Dan pada saat berada di angkot, hujan deras dengan rintik bear-besar benar-benar mengguyur kota Bogor.
Mekipun badan lelah, namun senyum terus tersungging di bibir saya. Kebun Raya Bogor tidak hanya memberikan keindahan untuk mata, namun memberikan pengetahuan baru tentang segala hal.
Mulai dari pengetahuan tetang tumbuhan, hewan dan juga sejarah penting bagi bangsa ini.
INFO:
Kebun Raya Bogor :
Jalan Ir Haji Djuanda No13, Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa BaraT
Cara menuju Kebun Raya Bogor :
- Menggunakan kereta Commuter Line: Turun di Stasiun Bogor >> naik angkot 02/ 03 dari depan Bank BJB >> Turun di Jalan Surya Kencana.
- Menggunakan bus : berhenti di Terminal Baranang Siang>> naik angkot 03/ 06>> turun di Jalan surya Kencana.
- Menggunakan kendaraan pribadi: Lewat jalan Tol jagorawi dankeluar di gerbang tol 9GT) Bogor yang menuju Terminal Baranang Siang>> belok ke kanan ke Tugu Kujang >> Masuk ke Jalan Otista menuju pintu utama Kebun Raya Bogor.
Harga tiket masuk Kebun Raya Bogor :
Wisatawan domestik Rp 15.000
Wisatawan mancanegara Rp 26.000
Jam operasonal :
Senin-Minggu  mulai dari 07.30 – 17.00 WIB
Artikel ini telah tayang di Tribunwartakotatravel.com dengan judul Menjelajah Oasisnya Kota Hujan, Kebun Raya Bogor
 Baca tanpa iklan
                           Baca tanpa iklan