Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pemandu Ilegal Ini Antarkan Wisatawan ke Zona Radioaktif Paling Berbahaya di Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chernobyl

TRIBUNTRAVEL.COM - Pripyat yang ditinggalkan setelah bencana nuklir Chernobyl pada 1986, telah menjadi wisata utama bagi wisatawan internasional yang ingin mengetahui lebih dekat zona radioaktif.

Ratusan wisatawan tiba setiap hari di Pripyat menggunakan tur resmi.

Jumlah pengunjung meningkat pesat yang sebagian didorong oleh keberhasilan seri drama HBO baru-baru ini yang berjudul Chernobyl.

Namun ketika pariwisata nuklir menjadi semakin populer di Pripyat, banyak pecinta petualangan yang bosan dengan jalur wisata yang itu-itu saja.

Mengunjungi Ruang Kendali Reaktor Nuklir Chernobyl, Cuma Boleh 5 Menit

21 Fakta Menarik di Balik Bencana Nuklir Chernobyl, Kecelakaan Terburuk Sepanjang Sejarah

TONTON JUGA

Jadi mereka mencari pemandu wisata yang mau melanggar hukum, seperti Chernobyl "stalker" Kiril Stepanets.

Dia memimpin wisatawan dalam tur ilegal ke bagian yang lebih gelap dan lebih berisiko di Pripyat yang masih terkontaminasi setelah kecelakaan atom terburuk dalam sejarah.

Perjalanan Ilegal

Pripyat (Twitter)

Sudah 33 tahun sejak reaktor empat di pembangkit listrik Chernobyl meledak, menyebabkan kehancuran besar yang memaksa sekitar 50.000 orang untuk meninggalam Pripyat.

Zona eksklusi berada di radius 30 km dari tanah yang terkontaminasi radioaktif.

Di pusatnya adalah pembangkit listrik itu sendiri, yang menurut para ilmuwan akan tetap radioaktif selama 20.000 tahun ke depan.

Pada tur Chernobyl resmi, pemandu yang dipersenjatai dengan penghitung Geiger memimpin pengunjung melalui bagian zona pengecualian yang dianggap aman bagi manusia untuk dikunjungi sebentar.

Pripyat, Ukraina. (reddit.com)

Mereka melewati rumah-rumah dan gedung-gedung tempat tinggal penduduk yang melarikan diri setelah bencana.

Mereka melewati taman hiburan jompo, menampilkan kuburan mobil-mobil bemper berkarat dan kincir ria yang masih menyeramkan.

Mereka juga melihat poster propaganda era Soviet serta tanda kota yang sudah usang.

Halaman
123