TRIBUNTRAVEL.COM - Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tengah didera masalah.
Masalah yang tengah menjadi viral di medsos, adalah kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton yang kemudian membuat Direktur Utama (Dirut) Ari Askhara dipecat.
Namun jauh sebelum kejadian penyelundupan moge, Garuda Indonesia juga pernah dihadapkan pada kasus-kasus berat lainnya.
Berikut ini deretan kasus yang pernah dihadapi Garuda Indonesia.
• Erick Thohir Pecat Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara, Pengusaha Hotel dan Restoran Gembira
• Ari Askhara Selundupkan Harley Davidson di Pesawat Garuda Indonesia hingga Dipecat, Ini Kronologinya
TONTON JUGA
Skandal Garuda atas pembelian pesawat-pesawat terbang oleh manajemen maskapai
Kasus yang juga baru mencuat di persidangan baru-baru ini ternyata sudah terjadi balik ke tahun 2014 lalu.
KPK kini telah menyelesaikan penyidikan kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus SAS dan Rolls-Royce PLC oleh Garuda Indonesia (Persero).
Kasus yang membebani Garuda ini akan masuk masa persidangan. Dua tersangka pengadaaan 50 mesin Garuda ini adalah mantan direktur utama Garuda Emirsyah Satar dan Soetikno Soedargo pengusaha yang juga pemilik perusahaan Mugi Rekso Abadi.
Dalam kasus pembelian mesin Garuda ini, mantan direktur utama Garuda Indonesia, Emirsyah diduga menerima suap sebesar €1,2 juta dan US$180.000 atau senilai total Rp 20 miliar serta dalam bentuk barang senilai US$ 2 juta yang tersebar di Singapura dan Indonesia.
Perusahaan manufaktur terkemuka asal Inggris, Rolls Royce diduga memberikan suap atas pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014 untuk Garuda Indonesia.
Pemberian suap atas pembelian pesawat Garuda itu itu dilakukan melalui Soetikno Soedarjo, beneficial owner Connaught International Pte. Ltd yang berlokasi di Singapura. Ini adalah perusahaan perantara atas pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS untuk Garuda.
Ketidakcocokan laporan keuangan Garuda
Garuda Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar US$ 809.850 tahun 2018 .
Kinerja Garuda ini setara Rp 11,33 miliar.