TRIBUNTRAVEL.COM - Penyelidikan terhadap Maesa Elephant Nursery mengungkap penyiksaan yang dihadapi para gajah setiap hari.
Para gajah yang berada di Maesa Elephant Nursery harus menghadapi pukulan bullhooks atau logam tajam jika tidak menurut.
Kaki gajah di Maesa Elephant Nursery juga dirantai untuk mencegah mereka bergerak bebas.
Seperti dilansir TribunTravel dari laman unilad.co.uk, anak-anak gajah diambil dari induk mereka ketika baru berusia dua tahun.
• 6 Perilaku yang Tidak Boleh Dilakukan di Thailand, Termasuk Sentuh Kepala
• Imbas Pasal Kontroversial RKUHP, Turis Asing Batal ke Bali dan Beralih ke Thailand
TONTON JUGA
Anak-anak gajah ini dipaksa untuk belajar trik dan pertunjukan di kamp pelatihan gajah, menurut aktivis hak-hak hewan, Moving Animals.
Kelompok itu menangkap beberapa perlakuan mengerikan yang dihadapi gajah.
Selain menggunakan bullhook untuk mengendalikan dan menakut-nakuti, pelatih juga menarik telinga dan memaksa para gajah berada di bawah air untuk membuatnya melakukan apa yang diinginkan.
Perilaku kejam ini dilakukan semata-mata untuk hiburan wisatawan.
Para wisatawan yang sudah membayar berkesempatan melihat anak gajah yang sedang berada di kamp pelatihan.
Selain itu mereka juga bisa menyaksikan gajah yang lebih tua memainkan beberapa atraksi.
Lebih dari 20 gajah ikut serta dalam pertunjukan ini.
Para gajah ini dipaksa untuk melakukan pertunjukan setidaknya tiga kali sehari.
Rekaman yang diambil oleh Moving Animals menunjukkan beberapa gajah dipaksa untuk melukis gambar.
Gajah-gajah lain harus menggunakan belalai mereka untuk melemparkan panah tajam ke sasaran balon, sementara lebih banyak lagi yang dibuat untuk menendang bola ke gawang.
Pada satu titik, gajah dipaksa melakukan perjalanan dari industri penebangan liar yang sekarang ilegal untuk menarik dan menumpuk kayu gelondongan.
Baca tanpa iklan