Sebab, terkadang dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Bahkan untuk perenang yang terampil sekalipun.
Tak heran jika kita tidak bisa berenang atau tidak terampil di dalam air, kemungkinan besar kita akan panik atau kehabisan tenaga dengan mencoba berenang langsung melawan aliran air.
Inilah yang membuat rata-rata orang yang mengalaminya tak bisa selamat.
• Kastil Shuri, Bangunan Bersejarah Berusia 500 Tahun di Jepang Kebakaran
• 5 Ayam Goreng Enak di Jogja, Sudah Buka Puluhan Tahun hingga Punya Banyak Cabang
Ingat, rip current berbeda dengan arus biasa. Di mana dia tidak menarik atau menahan seseorang di bawah air.
Melainkan dia membuat obyek yang berada di dalam rip current menjadi mengambang, termasuk orang.
Kekuatan rip current juga sangat besar, kuat, dan mematikan. Saking kuatnya, jenis arus ini bisa mengalahkan gelombang yang datang.
Kecepatan arus pecahnya bisa mencapai 8 km per jam dan panjang alirannya mencapai 700 meter.
Tak heran jika kita terseret rip current, kita bisa berada jauh dari bibir pantai.
Bahkan, meski airnya cuma setinggi lutut, rip current tetap sanggup menyeret kita ke tengah laut.
Menurut Badan Kelautan Amerika Serikat, NOAA, rip current ini menewaskan 150 orang setiap tahun di negara itu.
Angka ini jauh lebih banyak daripada korban bencana badai, topan, dan tornado jadi satu di Florida per tahunnya.
Menyelamatkan diri dari rip current
Menurut Badan Cuaca Amerika Serikat (NWS), hanya ada satu cara agar bisa menyelamatkan diri dari rip current, yaitu dengan tidak berenang melawan ombak ke pantai.
Inilah yang sering dilakukan semua orang yang terseret rip current.
Padahal cara ini percuma. Karena nantikan korban akan tertarik kembali ke tengah laut dan pada akhirnya korban menjadi lelah.
Baca tanpa iklan