Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal Rip Current, 'Pembunuh Senyap' Pantai Selatan yang Bisa Menyeret Tubuh Korbannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendi wisata di Pantai Parangtritis sepi peminat dibanding tahun lalu. Minggu (9/6/2019).

TRIBUNTRAVEL.COM - Bukan sekali dua kali, tapi sudah sering terjadi di mana wisatawan tewas akibat terseret ombak saat bermain di pantai.

Peristiwa ini paling sering terjadi di pantai selatan yang memang dikenal dengan ombaknya yang tinggi.

Terkadang peristiwa ini dikaitkan dengan hal-hal mistis.

Seperti kisah Nyi Roro Kidul.

Padahal peristiwa ini bisa dijelaskan secara ilmiah.

Dalam sains, para ahli menyebutnya rip current atau arus pecah/arus balik.

TONTON JUGA :

15 Tempat Wisata di Sekitar Jakarta, Instagramable dan Seru untuk Liburan Akhir Pekan

Pramugari Beberkan Trik Mengatasi Penumpang Bau Badan Selama Penerbangan

Dari sekian banyak arus yang kita tahu atau pernah lihat, arus inilah yang wajib kita waspadai ketika sedang bermain di pantai.

Bagaimana tidak, rip current ini kadang tak terlihat, sulit dikenali keberadaannya.

Namun ia akan menyedot tubuh siapa pun yang melewatinya. 

Rip Current bak pembunuh senyap yang bisa menarik tubuh para korbannya.

Rip current

Gelombang tinggi menyebabkan abrasi di Pantai Depok. (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Dilansir dari weather.gov, rip current adalah jenis arus air tertentu yang dapat terjadi di dekat pantai dengan ombak yang menghempas.

Jenis pecahan arusnya sangat kuat, terlokalisir, sempit, namun sangat kuat dan berkecepatan tinggi.

Jika seseorang berada di dalam arusnya, akan sangat berbahaya.

Halaman
123