Kuliner ekstrem di Gunungkidul yang berikutnya adalah puthul goreng.
Puthul merupakan sejenis kumbang yang banyak terdapat di dedaunan di awal musim penghujan.
Awalnya larva puthul ini banyak diburu karena menjadi hama tanaman warga.
Untuk itu menjelang malam hari, warga Gunungkidul banyak yang mencari puthul untuk dijadikan lauk.
Mengolah puthul juga tergolong mudah.
Puthul bisa dibersihkan dengan air dengan melepaskan sayap dan juga bagian yang keras.
Jika sudah bersih bisa dibumbui dan langsung digoreng.
Harga puthul di Gunungkidul mulai dari Rp 40 ribu per botol ukuran besar.
• Cocok Dikunjungi untuk Liburan Akhir Pekan, Ini Panduan Wisata ke HeHa Sky View Gunungkidul
3. Tawon goreng
Lebah atau tawon goreng adalah kuliner ekstrem di Gunungkidul lainnya.
Tawon biasanya dikonsumsi pribadi dan jarang dijual di tempat oleh-oleh.
Biasanya masyarakat Gunungkidul sengaja memelihara tawon di sekitar rumah atau berburu di ladang.
Masyarakat Gunungkidul mengambil anak tawon yang bewarna putih dan juga sarangnya untuk dicuci dan diolah.
Biasanya anak tawon cuma dibumbui bawah putih dan garam.
Kalau traveler berminat mencobanya bisa bertanya langsung pada warga Gunungkidul.
• Liburan ke Gunungkidul, 6 Gua Ini Bisa Kamu Kunjungi
4. Kelelawar Bacem
Di Gunungkidul, kelelawar disebut sebagai codot.
Kalau mencari olahan kelelawar di Gunungkidul bisa mengunjungi Giriharjo, Panggang, Gunungkidul.
Traveler dapat mencoba codot bacem Bu Wanti.
Codot bacem ini dipercaya bisa sembuhkan berbagai penyakit khsususnya asma.
(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)
Baca tanpa iklan