Hal ini juga disampaikan Farbstein dalam unggahannya di media sosial Twitter.
Akun milik Farbstein yang bernama @TSAmedia_LisaF, Senin (7/10/2019) mengunggah sebuah foto yang menunjukkan pedang katana yang dibawa oleh penumpang tersebut.
Dalam keterangannya, Farbstein menuliskan "Guy shows up at @EWRairport with this sword. Says he thought he could carry it on past the @TSA checkpoint because of its value. Doesn't matter to TSA how much the weapon is worth. No weapons should be brought in the cabin of a plane."
"Seorang penumpang pria muncul di @EWRairport dengan pedang ini. Katanya dia pikir dia bisa membawanya melewati pos pemeriksaan @TSA karena nilainya. Tidak masalah bagi TSA berapa harga senjatanya. Tidak ada senjata yang harus dibawa di kabin pesawat."
Setelah melalui proses pemeriksaan, penumpang tersebut akhirnya diijinkan melanjutkan penerbangan.
Dengan catatan, pedang katana yang dibawa harus dikirimkan secara terpisah dengan menggunakan pesawat kargo dari maskapai penerbangan yang digunakan.
Menurut kebijakan resmi TSA, pedang dilarang dimasukkan ke dalam kabin pesawat tetapi diijinkan untuk diangkut dalam pesawat kargo.
Untuk memastikan pengirimannya aman sampai tujuan, benda tajam apapun dalam bagasi terdaftar harus dibungkus dengan aman untuk mencegah cedera pada pengawas dan petugas bagasi.
• Kebiasaan Buruk Penumpang Pesawat Menurut Pramugari, Termasuk Tidak Jawab Sapaan
• Tak Ingin Dibenci? Jangan Pernah Tanyakan 10 Hal Ini Pada Pramugari
• 12 Aturan yang Wajib Diikuti Pramugari Selama Penerbangan, Termasuk Harus Mampu Berdiri Berjam-jam
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)