TRIBUNTRAVEL.COM - Pulau Kelor merupakan gugusan pulau yang secara administratif berada di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Jakarta.
Letaknya berdekatan dengan gugusan yang sama dengan Pulau Petandan Besar, Pulau Petondan Kecil, Pulau Kelapa, Pulau Onrust, Pulau Cipir, dan Pulau Bidadari.
Sebagai peninggalan masa kolonial Belanda, tentu pulau yang luasnya diibaratkan ‘sebesar daun kelor’ yakni 28 hektar memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Di sini terdapat peninggalan seperti galangan kapal dan benteng yang dibangun VOC untuk menghadapi serangan Portugis di abad ke-17 yaitu Benteng Martello.
TONTON JUGA
Benteng Martello memang menjadi primadona Pulau Kelor lantaran bentuknya yang paling terlihat meski dari kejauhan.
Ini yang menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi pulau ini.
Benteng ini juga memiliki nama lain Benteng Menara.
Belanda membangun benteng berbentuk bundar dan tinggi itu pada tahun 1850 sebagai bagian dari sistem pertahanan laut Kota Batavia.
Menurut pemandu wisata Taman Arkeologi Onrust Rosadi, Benteng Martello dibangun oleh para pekerja Indonesia yang merupakan tahanan Belanda.
“Tahu gak yang buat benteng ini tuh bukan Belanda aslinya, yang bangun orang-orang Indonesia, leluhur-leluhur kita dulu, mereka ditahan di sini dan disuruh bangun benteng sama Belanda,” kata Rosadi sembari menceritakan kisah pilu pembangunan Benteng Martello kepada wisatawan yang sebagian besar pelajar, Kamis (10/10/2019).
Pembangunan benteng bukan tanpa alasan, kolonial Belanda pada rentang waktu 1840-1880 tengah mengembangkan sistem pertahanan Nieuwe Hollandsc Waterlinie.
Salah satu pengembangan sistem ini yaitu Benteng Martello, yang berfungsi sebagai benteng pertahanan dan sekaligus menara pengintai.
Batu bata merah yang terlihat mencolok di benteng menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Benteng ini memang terbuat dari bata merah yang membentuk melingkar.