PNR dikenal sebagai pelacak kode reservasi penumpang.
Kode PNR diurutkan secara acak di mana terdapat kode khusus yang membedakan traveler dengan penumpang lain jika ada penumpang dengan nama depan atau pun belakang yang sama persis dengan traveler.
Hal ini pun menjadi alasan utama mengapa traveler tidak diperbolehkan untuk membuang boarding pass di tempat sampah, karena bisa saja seseorang mengambil informasi traveler menggunakan nomor reservasi atau kode bar tersebut.
3. Kode dan Nomor Penerbangan
Selanjutnya ada kode dan nomor penerbangan yang tercantum di boarding pass.
Biasanya kode dan nomor penerbangan ini terdiri dari dua huruf yang melambangkan maskapai pilihan, seperti GA untuk Garuda Airlines.
Lalu diikuti oleh empat angka yang diatur menggunakan algoritme kompleks yang mempertimbangkan jumlah penerbangan di masa lalu dan sekarang.
Serta hal-hal seperti maskapai lain dengan nomor bunyi yang sama yang dijadwalkan untuk terbang melalui wilayah udara yang sama pada saat yang sama.
Ini membantu menghindari potensi kebingungan dengan pilot dan kontrol lalu lintas udara.
4. Satu Huruf yang Menyendiri
Akan jarang ditemukan namun bisa saja traveler menemukan kode ini di boarding pass.
Jika traveler menemukan huruf A atau F dan P, kemungkinan traveler terpilih untuk mendapatkan tempat duduk di kelas VIP.
Bisa jadi karena telah menjadi pelanggan setia atau hal lainnya.
Kode huruf Y, menandakan bahwa traveler mendapatkan pelayanan kelas ekonomi.
Hal yang sama juga berlaku untuk H, M, dan B.