Di Museum Tekstil, traveler bisa menemukan beragam koleksi tekstil terutama koleksi tekstil tradisional Indonesia.
Di mana koleksi tersebut dikelompokkan dalam empat bagian yakni koleksi kain tenun, koleksi kain batik, koleksi peralatan, dan koleksi campuran.
Menariknya, traveler yang berkunjung ke Museum Tekstil ini dapat menyaksikan aneka kain batik bermotif geometris sederhana hingga yang bermotif rumit, seperti batik Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon, Palembang, Madura, dan Riau.
Selain memamerkan koleksi pertekstilan, di museum ini juga terdapat sebuah taman di halaman belakang yang diberi nama Taman Pewarna Alam.
Taman seluas 2.000 meter persegi ini berisi pohon-pohon yang dapat digunakan sebagai bahan baku pewarna alam.
Penanaman pohon-pohon itu bertujuan mendidik masyarakat agar mengenal dan mengetahui pohon-pohon yang dapat digunakan sebagai bahan baku pewarna alam.
Puas berjalan-jalan dan menikmati koleksi-koleksi yang ada di Museum Tekstil, traveler bisa juga mengikuti kursus membatik.
Kursus ini dilaksanakan bersamaan dengan hari-hari buka museum.
Kursus membuat batik ini dilaksanakan di sebuah bangunan yang terletak di halaman paling belakang Museum Tekstil.
Traveler yang ingin berkunjung ke Museum Tekstil bisa datang di hari Selasa-Minggu mulai pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Khusus hari Senin dan Hari Libur Nasional, Museum Tekstil tutup.
• Ini Rangkaian Acara Hari Batik Nasional 2019 di Solo, Dihadiri Presiden Jokowi
• Deretan Fakta Perayaan Hari Batik Nasional 2019, Dipusatkan di Dua Kota Ini
• Jangan Sampai Keliru, Ini Cara Membedakan Batik Cap dan Batik Tulis
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)