TRIBUNTRAVEL.COM - Hari ini Rabu (2/10/2019), adalah Hari Batik Nasional 2019.

Nah, traveler yang ingin berbelanja batik di Hari Batik Nasional 2019 harus tahu perbedaan batik tulis dan batik cap.

Melihat dan membedakan batik tulis asli secara kasat mata mungkin merupakan tugas yang sulit bagi mata awam.

Pasalnya, motif batik, baik yang ditulis asli, dicap, maupun menggunakan teknik printing, bisa saja terlihat serupa.

Namun, ternyata setiap teknik memiliki ciri khasnya masing-masing yang dapat dengan mudah diketahui.

“Harus tahu tentang batik asli dengan batik yang setengah asli karena terlihat perbedaannya,” ujar Tina Andrean, seorang perancang busana Indonesia dalam acara peragaan busana koleksi terbaru dari label Heritage Culture di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Tonton juga:

• Deretan Fakta Perayaan Hari Batik Nasional 2019, Dipusatkan di Dua Kota Ini

• 7 Tips Belanja Batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta

Dia melanjutkan, kamu bisa melihatnya dari kedua sisi batik tersebut.

Jika batik tersebut dikatakan batik asli maka kedua sisinya akan sama.

“Sebab, mereka mengerjakannya dua kali, jadi luar dan dalam harus sama. Ini baru dinamakan batik asli karena melalui proses yang panjang,” tambah Tina.

Sementara itu, ada pula yang disebut dengan batik setengah-setengah.

Biasanya batik tersebut dibuat dengan cap yang dikombinasikan dengan batik tulis.

Namun, adapula yang menggunakan teknik printing.

• 5 Rekomendasi Tempat Makan Dekat Lokasi Acara Solo Batik Carnival 2019

• 6 Hotel Murah di Solo, Dekat Lokasi Festival Solo Batik Carnival 2019

Hal ini jelas sekali tidak akan nyata pada kedua sisi, hanya satu sisi saja, kata Tina.

Kemudian, Tina juga menekankan bahwa batik asli biasanya akan memiliki motif yang mengalir sehingga tampak lebih indah.

Untuk itu, penting sekali bagi orang Indonesia untuk mengetahui dengan pasti mana yang batik tulis asli dengan pengerjaan lainnya.

“Hal ini harus diketahui, batik ada kadar dan kualitasnya. Semakin tahu batik, tentu orang akan semakin menghargai batik itu sendiri,” jelasnya. (Kompas.com/Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja)