Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Inilah Alasan Kenapa Patung Kuno Hidungnya Selalu Rusak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengapa banyak patung kuno yang kehilangan hidungnya?

"Semua itu ada hubungannya denga persembahan ke supranatural," kata Bleiberg.

"Agama negara Mesir" dilihat sebagai "pengaturan di mana raja-raja di Bumi menyediakan bagi dewa, dan sebagai imbalannya, dewa mengurus Mesir."

Karena patung dan relief merupakan "titik pertemuan antara dunia supranatural dan dunia ini" maka mereka yang ingin budaya untuk mundur akan melakukannya dengan merusak benda-benda itu.

"Bagian tubuh yang rusak tidak lagi mampu melakukan tugasnya," jelas Bleiberg.

Dengan kata lain roh arwah tidak lagi bisa bernapas jika hidungnya patah.

Perusak tersebut pada dasarnya adalah "membunuh" dewa yang dipandang penting bagi kemakmuran Mesir.

Secara kontekstual, ini masuk akal.

The Metropolitan Museum of Art, New York
Patung dada seorang pejabat Mesir kuno yang berasal dari abad ke 4 SM

Patung yang dimaksudkan untuk menggambarkan manusia membuat persembahan kepada dewa sering ditemukan dengan lengan kiri mereka terpotong.

Secara kebetulan, lengan kiri umumnya diketahui digunakan untuk membuat persembahan.

Sementara lengan kanan patung yang menggambarkan sesajen yang menerima persembahan sering ditemukan rusak juga.

Selain itu para periode Firaun ada pemahaman tentang 'menghancurkan' musuh dengan membuat patungnya.

Pejuang sering membuat patung lilin dari musuh-musuh mereka dan menghancurkan mereka sebelum pertempuran.

Bukti tekstual yang terekam juga menunjukkan kegelisahan umum tentang citra seseorang yang sedang dirusak.

Bukan hal yang aneh bagi firaun untuk memutuskan bahwa siapa pun yang mengancam kemiripan mereka akan dihukum berat.

Penguasa prihatin tentang warisan sejarah mereka dan pengrusakan patung-patung mereka membantu orang-orang yang ambisius untuk menulis ulang sejarah, dengan kata lain 'menghapus' para pendahulu mereka untuk memperkuat kekuatan mereka sendiri.

Halaman
123