Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sepinya Makam Ade Irma Suryani, Putri AH Nasution yang Gugur dalam Peristiwa G30S

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diorama Jendral Besar AH Nasution di Museum Jendral Besar A H Nasution Jalan Teuku Umar no 40, Menteng, Jakarta Pusat.

Seperti dikutip dari Topcareerid, kisah Ade Irma Suryani memang sangat mengharukan.

Ia sempat terbangun dari tidur lelapnya dan ketakutan karena mendengar suara gaduh.

Berondongan peluru tajam telah ditembakkan oleh sepasukan tentara di depan kamar tidur AH Nasution.

Empat di antaranya mengenai Ade, yang saat itu digendong oleh Mardiah, adik AH Nasution.

Mardiah pun menyerahkan Ade kepada istri AH Nasution, Yohana.

5 Tempat Ini Jadi Saksi Bisu Peristiwa G30S, dari Monumen Pancasila Sakti hingga Monumen Kresek

Ibunya sudah menggendong Ade yang berlumuran darah sambil menatap suaminya, yang tengah melewati tembok ke Kedutaan Iran waktu itu.

“Pak, Ade kena,” ucap Yohana memberitahukan bahwa anaknya terkena tembakan.

“Papaaa… Ade salah apa? Kenapa Ade ditembak?” kata Ade.

Pengunjung melihat diorama penyerbuan pasukan Tjakrabirawa di Museum AH Nasution, di Jakarta, Sabtu (30/9/2017). Museum yang dibuka untuk umum secara cuma-cuma tersebut diserbu ratusan pengunjung yang ingin belajar sejarah bertepatan dengan Gerakan 30 September 1965. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Kalimat tersebut diucapkan Ade ketika dia dalam gendongan ibunya saat tertembak.

Saat itu, AH Nasution menoleh ke arah anaknya yang sudah lemah, batinnya bergejolak melihat anak bungsunya yang berlumuran darah.

Dia ingin turun dan menghadapi pasukan itu, namun istrinya tetap mencegah dan memintanya menyelamatkan diri.

Petikan dialog ini bikin terenyuh.

“Jangan hiraukan kami, Pak. Selamatkan dirimu, kamulah yang diincar oleh mereka. Saya bersama Ade, selamatkan dirimu, Pak,” kata Yohana.

“Ade, masih hidup?” tanya Yohana yang menggendong Ade dalam pelukannya.

“Hidup, Mama..” jawabnya.

Halaman
1234