Kaki gajah Tikiri diikat dengan rantai sedikit ke bawah supaya dia bisa berjalan lebih lambat selama Festival Perahera.
Dilansir TribunTravel dari laman mothership.sg, jalanan yang dilewati gajah kurus Tikiri dipenuhi asap, kebisingan, dan kembang api.
Semua gajah diarak untuk berjalan beberapa kilometer setiap malam, hingga tidak ada penonton yang mengetahui kondisi gajah sebenarnya.
Bahkan, tidak ada yang melihat tubuh Tikiri yang begitu kurus kering karena tertutup oleh kostum festival.
Pawang sengaja memakaikan kostum meriah pada Tikiri untuk menutupi tubuhnya yang kurus kering.
Lebih mengenaskan lagi, tulang-tulang gajah kurus Tikiri terlihat begitu jelas dari kulitnya yang keriput.
• Gunung Semeru Ditutup Sementara, Pendaki yang Sudah Booking Diimbau Lakukan Reschedule
• 7 Restoran Rooftop di Bandung, Cocok Dikunjungi saat Liburan Akhir Pekan
• Liburan Artis - Intip Foto-foto Traveling Ariel Tatum, Tak Cuma Liburan ke Luar Negeri
• Liburan Artis - Nana Mirdad dan Andrew White Traveling ke Jepang, Sempat Foto Bareng Brad Pitt
• Negeri di Atas Awan Gunung Luhur Ditutup, Ini 7 Tempat Wisata di Banten yang Asyik Dikunjungi
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)
Baca tanpa iklan