Travel advice tersebut sudah diumumkan sejak Jumat (20/9/2019).
Tonton juga:
3. Terjadi pembatalan pesanan vila dan wisata di Bali
Pengelola 30 villa di Bali, Elizabeth Travers mengatakan saat ini sudah ada pembatalan pesanan karena wacana RKUHP.
"Meskipun undang-undang belum berubah, saya sudah menerima beberapa pembatalan. Salah satu klien mengatakan mereka tidak lagi yakin untuk ke Bali karena mereka bukan pasangan menikah," kata Travers dikutip dari Dailymail.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/9/2019).
Ia menyebutkan mulai terjadi penurunan dan pembatalan pesanan wisata untuk September sampai Oktober, terutama dari turis Australia.
• Gara-gara RKUHP, Turis Australia yang Belum Menikah Batalkan Kunjungan ke Bali
• 20 Tempat Wisata di Ubud Bali dan Sekitarnya Beserta Harga Tiket Masuk untuk Liburan Akhir Tahun
• Reuni Miss Universe 2015 Berlangsung di Bali, Dihadiri 14 Finalis dari Berbagai Negara
4. Turis Australia beralih dari Bali ke Thailand
Banyak turis dari Australia yang putar haluan, dari yang biasanya berkunjung ke Bali memilih berwisata ke Thailand.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/9/2019).
"Jelas ini (rancangan RKUHP) menguntungkan kompetitor pariwisata lain seperti Thailand dan Malaysia di zaman perang dagang seperti ini," kata Ida Bagus Agung Partha Adnyana.
Ia menyebutkan dari informasi yang diterima, pemesanan wisata dari turis Australia untuk Oktober justru naik.
"Jadi Thailand dapat limpahan cancellation (pembatalan) dari Bali," pungkasnya.
5. Dapat sorotan dari media luar negeri
Media Australia, The Sydney Morning Herald membuat artikel khusus mengenai RKUHP dan dampaknya terhadap turis Australia.
Baca tanpa iklan