Tercatat satu dari 50 ulasan yang dikirim ke TripAdvisor adalah fiktif alias palsu.
Ulasan palsu ini terdeteksi melalui teknologi analisis otomatis dan penelusuran manual (manusia) yang dilakukan oleh pihak TripAdvisor.
Alhasil ada 34.643 bisnis pariwisata yang diberi sanksi oleh TripAdvisor, dengan mengurangi peringkat bisnis tersebut.
Seorang pegawai hotel di Jakarta yang tak ingin disebut namanya juga berkata, ulasan palsu sering datang dari pegawai hotel sendiri.
Lantaran salah satu target KPI (Key Performance Indicator atau ukuran keberhasilan kinerja) di hotel tempatnya bekerja, divisi front desk harus mendapat ulasan bagus dari tamu.
"Pernah ada karyawan yang ketahuan membuat ulasan palsu, akhirnya bukan lagi diberi surat peringatan tetapi dipecat oleh hotel. Ya, tapi memang bingung, kalau KPInya seperti itu bisa buat orang melakukan segala cara agar nilainya bagus," jelas sumber tersebut.
• Remaja Ini Alami Kebutaan Setelah Berenang di Laut
• Rekomendasi 7 Tempat Makan Mi Yamin Enak di Jakarta, Cocok untuk Makan Siang
• Gara-gara RKUHP, Turis Australia yang Belum Menikah Batalkan Kunjungan ke Bali
• Deretan Hotel Murah di Puncak Bogor, Lokasinya Dekat Tempat Wisata Menarik
• Biro Perjalanan Tertua di Dunia Thomas Cook Bangkrut, Ribuan Traveler Terlantar
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Bikin Kapok, Tertipu Ulasan Bodong Waktu Memesan Hotel