Atau, jika awak kabin terlihat tengah sibuk membereskan kabin dan tampak tergesa-gesa berjalan di lorong.
Kamu bisa menggangu ritme kerjanya.
Cara terbaik adalah kontak mata.
Setelah berhasil kontak mata, bisa sampaikan permintaan kamu dengan sinyal tangan atau berbicara tanpa suara.
Hal ini lebih sopan bagi para awak kabin. Misalnya buat huruf T dengan tangan kamu sambil berbicara (tanpa suara) kata "tea", untuk menunjukkan kamu ingin teh.
Atau, bentuk huruf C untuk "coffee" (kopi).
• 4 Momen Mengharukan Pramugari di Pesawat, Bantu Ibu Melahirkan hingga Suapi Lansia
• Agar Penerbangan Lebih Nyaman, Ini Daftar Pertanyaan yang Bisa Diajukan pada Pramugari
Jika kamu ingin segelas air putih, gerakan tangan kamu seakan-akan tengah minum sambil berbicara (tanpa suara) kata "water" atau air.
Jangan lupa ucapkan terima kasih dari kejauhan, cukup katakan "thank you" tanpa suara ditambah senyuman.
Jika kamu tidak sengaja memencet tombol panggil awak kabin, cukup tekan kembali dan tombol akan padam.
Beberapa pesawat memiliki tombol ini di tempat-tempat yang mudah terpencet tanpa sengaja.
Jadi hal ini cukup sering terjadi.
Beda di Asia
Sementara itu, di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara, biasanya tidak masalah bagi penumpang memencet bel ini untuk memanggil awak kabin, walau kebutuhannya hanya sekadar segelas air minum.
Sebab awak kabin dari maskapai-maskapai penerbangan di wilayah ini biasanya tidak sering berjalan di lorong kabin untuk mengecek siapa penumpang yang membutuhkan sesuatu.
• 6 Pramugari Berbagi Tips Anti-Stres saat Naik Pesawat
• 9 Pramugari Beberkan Hal Mengejutkan Tentang Pekerjaannya
Para awak kabin ini biasanya mengharapkan penumpang memencet tombol panggil awak kabin jika memang membutuhkan sesuatu. Walau begitu, tetap perhatikan kesibukan para awak kabin.
Jika mereka begitu sibuk dan kamu bisa menunggu, tunda dulu keinginan kamu memencet tombol. (John Walton/Lonely Planet)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Sebaiknya Memencet Tombol Panggilan untuk Awak Kabin?"