Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

4 Tips Aman Mendaki Gunung di Musim Kemarau, Waspada Ada Kebakaran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendaki gunung untuk merayakan kemerdekaan RI

Kebakaran memang bisa disebabkan oleh alam ketika ranting atau dahan kering saling bergesekan akibat ditiup angin sehingga menyebabkan percikan api sebagai pemicu kebakaran.

Meski demikian, pendaki juga harus meminimalkan risiki kebakaran.

Salah satu caranya adalah tidak membuat api unggun atau perapian.

Dinginnya udara gunung memang bisa diatasi dengan api unggun, tetapi hal itu sekaligus meningkatkan risiko terjadinya kebakaran.

Bara api dari perapian bisa saja tertiup angin dan jatuh di padang ilalang kering yang sangat mudah terbakar.

Oleh karena itu, api unggun sangat dilarang, terutama saat musim kemarau.

Pendaki yang merokok pun tidak boleh membuang puntung rokoknya sembarangan.

3. Banyak sumber air kering, bawa bekal air yang cukup

Ada banyak gunung yang terdapat sumber air sehingga pendaki tidak perlu membawa banyak bekal air dari bawah.

Namun, banyak pula sumber air itu yang mengering saat musim kemarau.

Jika sumber air kering, pendaki tidak bisa minum atau mengisi bekal airnya di sana.

Mau tidak mau, bekal air yang cukup harus dibawa dari bawah jika sumber air mengering.

Pendaki juga harus menghemat bekal airnya.

Sebelum mulai mendaki gunung saat musim kemarau, ada baiknya untuk mencari informasi terlebih dahulu mengenai kondisi sumber airnya saat di basecamp pendakian.

Jangan sampai kehabisan air saat mendaki gunung.

Halaman
123