“Rasanya ingin menangis kalau ingat Parangtritis, di hati seperti diiris. Saat hujan gerimis, Rabu malam, malam Kamis. Tidak nyangka, tidak mengira, janjimu ternyata cuma manis di mulut.”
Lagu itu mengisahkan tentang seseorang yang ditinggal oleh kekasihnya.
Padahal sebelumnya si dia sudah berjanji ketika berkunjung ke Pantai Parangtritis, tetapi ternyata ia mengingkari janjinya.
Bagi mereka yang mempunyai kenangan indah dengan mantan kekasih di Pantai Parangtritis, siap-siaplah ambyar dengan lagu ini.
2. Malioboro
Siapa yang tidak kenal Malioboro?
Obyek wisata ini bisa dibilang merupakan ikon pariwisata di Jogja. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Jogja hampir pasti akan mampir ke Malioboro.
Tempat ini pun menjadi latar lokasi dalam lirik lagu Didi Kempot berjudul Malioboro.
Nama Malioboro pun disebutkan dengan jelas dalam lirik lagu ini.
Berikut penggalan lirik di awal lagu berjudul Malioboro:
“Lampu bangjo ing prapatan Malioboro. Nganti wengi aku dewean ana kana. Lalu lintas pating sliwer maneka warna. Dha ora ngerti rasane ati ing dada.”
“Malioboro, seksenana lelakonku. Nganti saiki tresnaku karo sliramu. Tansah taksiram tetesing eluhku. Nganti suk kapan sliramu eling aku.”
Berikut ini teremahannya:
“Lampu lalu lintas di perempatan Malioboro. Sampai malam aku sendiri di sana. Lalu lintas berlalu-lalang yang beragam. Semua tidak tahu rasanya hati di dalam dada.”
“Malioboro, jadilah saksi kisahku. Sampai sekarang, cintaku untuk dirimu. Selalu kusiram dengan tetes air mataku. Sampai kapan dirimu ingat aku.”