Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Aturan yang Perlu Diperhatikan Wisatawan Sebelum Berkunjung ke Pura di Bali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pura Lempuyang

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagai destinasi wisata populer di Indonesia, Bali menawarkan banyak pesona yang membuat wisatawan selalu ingin datang lagi dan lagi.

Mulai dari keindahan alam, budaya, kuliner, religi hingga pertunjukkan semua bisa disaksikan saat liburan ke Bali.

Termasuk pura di Bali yang menjadi tempat ibadah Umat Hindu.

Meskipun menjadi tempat ibadah, pura di Bali juga menjadi tempat wisata yang populer di kalangan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

TONTON JUGA


Sebagai tempat suci, tentu ada aturan yang harus ditaati saat berkunjung ke pura di Bali.

Aturan bagi wisatawan saat berkunjung ke pura di Bali ini semakin banyak diperbincangkan setelah ramainya aksi wisatawan asing melakukan perbuatan tidak sopan pada pura di Bali.

Satu di antaranya adalah aksi yang dilakukan warga negara Ceko, Zdenek Slouka yang terekam menggunakan air suci yang mengalir dari pelinggih di Pura Beji Ubud (atau yang dikenal sebagai Pemandian Suci) untuk membasuh bagian sensitif kekasihnya yang juga seorang turis Ceko, Sabina Dolezalova.

Sebelum mengunjungi pura di Bali saat liburan ke Bali, ada baiknya kamu memperhatikan beberapa hal sebelum ke sana.

Dikutip TribunTravel dari laman KompasTravel via AsiaOne, berikut dua hal penting yang perlu diperhatikan sebelum kunjungi pura di Bali menurut I Gede Pitana, profesor di Universitas Udayana, Bali.

1. Mengenal bagian pura di Bali.

Pura Lempuyangan Luhur, Karangasem, Bali (Twitter)

5 Wisata Malam di Ubud Bali yang Menarik Dikunjungi saat Liburan Akhir Pekan

Mengintip Fasilitas Villa di Bali Harga Rp 40 Juta per Malam

Tak Patut Ditiru, 7 Kelakuan Buruk Turis Asing di Bali dan Jogja

Bagian pertama adalah Hutama Mandala, juga dikenal sebagai bagian tengah atau halaman.

Hanya orang yang ingin berdoa yang diizinkan untuk mengunjungi bagian ini.

Bagian ini juga menjadi tuan rumah berbagai karya seni sakral, patung dan simbol dewa-dewa Hindu yang merupakan manifestasi Tuhan dalam Hinduisme Bali.

Bagian selanjutnya adalah Madya Mandala, di mana seni semi-sakral disimpan, seperti boneka, topeng dan barong (singa).

Mirip dengan Hutama Mandala, hanya umat yang ingin beribadah yang diizinkan memasuki Madya Mandala.

Halaman
12