Sebelum dijadikan bahan untuk kain tenun, daun doyo harus dikeringkan dan disayat sampai menjadi serat yang halus.
Serat daun ini lalu dilinting sampai membentuk benang kasar.
Benang-benang itu lalu diberi warna dengan pewarna dari tumbuhan.
Warna yang paling sering ditemui adalah merah dan cokelat.
Warna merah berasal dari buah glinggam, kayu oter, dan buah londo.
Sedangkan warna cokelat berasal dari kayu uwar.
Manik-Manik Cerah
Manik-manik dari suku Dayak umumnya berwarna kontras atau terang seperti merah, kuning, hijau, putih, dan hitam.
Warna-warna terang ini dianggap sebagai lambang keharmonisan Suku Dayak.
Suku Dayak Kenyah menjadikan manik-manik sebagai penghias aksesoris, seperti penutup kepala, tas, kalung, sampai pakaian adat.
Manik-manik itu disusun mengikuti pola atau bentuk yang dianggap suci dan membawa berkah.
Sayangnya, kerajinan suku Dayak sekarang sudah terancam punah.
Salah satu penyebabnya adalah karena bahan yang digunakan semakin sulit ditemukan di alam.
• Mencicipi Mie Pangsit Pocong, Kuliner Tengah Malam di Kota Balikpapan
• Transportasi dari Balikpapan ke Penajam Paser Utara, Bisa Jalur Laut dan Darat
• 10 Fakta Unik Australia, Spesies Kanguru Lebih Banyak daripada Manusia?
• Liburan ke Ibu Kota Baru, Ini Panduan Transportasi dari Jakarta ke Kutai Kartanegara
• Potret Asmirandah dan Jonas Rivanno Saat Naik Gunung Prau dan Bromo
Artikel ini telah tayang di Bobo.grid.id dengan judul Uniknya Kerajinan Tangan dari Kalimantan Timur, Lokasi Ibu Kota yang Baru
Baca tanpa iklan