Saat melintas di jalan ini, hendaknya tetap bersabar, terutama saat banyak kendaraan besar yang berjalan pelan.
Jika sembarangan menyalip kendaraan lambat, risiko kecelakaan adu banteng sangat rawan untuk terjadi.
2. Tanjakan Bibis, Kulon Progo
Lokasi Tanjakan Bibis, Kulon Progo.(KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)
Tanjakan kedua ini berada di jalan alternatif menuju Kabupaten Purworejo via Pegunungan Menoreh.
Jalan dengan kondisi menanjak terjal dan berkelok ini harus dilewati mereka yang akan berkunjung ke obyek wisata seperti Gua Kiskendo atau Taman Air Sungai Mudal.
Jika ditempuh dari Tugu Jogja, tanjakan ini akan dijumpai sekitar 23 kilometer di sebelah barat menuju arah Godean, Nanggulan, dan terus ke arah barat memasuki kawasan Pegunungan Menoreh.
Terdapat sebuah pohon beringin besar yang ada di jalan menanjak dengan kelokan berbentuk huruf āSā ini.
Jika hendak melalui jalan ini, pastikan kendaraan kuat menanjak dan memiliki sistem pengereman yang bagus.
3. Tanjakan Cinomati, Pleret, Bantul
Tanjakan Cinomati, Desa Wonolelo, Pleret, merupakan jalur alternatif mudik Selatan DIY(Kompas.com/Markus Yuwono)
Tidak ada maksud rasis pada nama jalan menanjak ini.
Nama Cinomati sudah disematkan pada jalan ini sudah lama.
Tanjakan Cinomati merupakan akses jalan dari Kecamatan Pleret (Bantul) menuju Kecamatan Dlingo (Bantul) atau Pathuk (Gunungkidul).
Jalan ini biasanya ditempuh mereka yang akan berkunjung ke beberapa obyek wisata seperti Pintu Langit Dahromo atau Puncak Becici.
Terlebih, aplikasi penunjuk jalan seperti Google Maps juga kerap menyarankan pengendara untuk lewat Tanjakan Cinomati ini.
Selain tanjakannya terjal, tikungan di jalan ini juga begitu tajam sehingga rawan menyebabkan kecelakaan.