Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

8 Kuliner Ekstrem di Indonesia, Ada Otak Monyet dan Kera Panggang di Pasar Tomohon

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sate ulat sagu khas Papua

TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Ada beragam kuliner yang bisa traveler temukan di Indonesia, mulai dari yang enak, khas hingga ekstrem.

Ya, jangan salah Indonesia juga punya kuliner ekstrem yang biasa dikonsumsi masyarakatnya.

Penasaran, apa saja kuliner ekstrem di Indonesia?

Dirangkum TribunTravel, berikut beberapa kuliner ekstrem di Indonesia yang wajib traveler tahu:

1. Belalang, Gunungkidul

Kuliner ekstrem di Indonesia pertama yang wajib traveler tahu yakni belalang.

Belalang menjadi satu kuliner ekstrem yang berasal dari Gunungkidul.

Binatang yang biasa dijumpai di area persawahan ini memang sudah banyak dikonsumsi dan dijadikan oleh-oleh khas Gunungkidul.

Tidak seperti kuliner ekstrem di Thailand yang mengolahnya dengan rasa original, di Gunungkidul belalang digoreng dan diolah dalam beragam rasa mulai dari pedas, manis dan original.

Tonton juga: 

8 Kuliner Ekstrem Khas Thailand, Ada Kecebong Masak Rempah hingga Paruh Bebek Goreng

5 Kuliner Ekstrem di Taiwan, Berani Coba Telur Berusia 1.000 Tahun?

2. Otak monyet dan kera panggang, Manado

Manado juga punya kuliner ekstrem di antaranya otak monyet dan kera panggang.

Otak monyet dan kera panggang ini banyak dijual bebas di Pasar Tomohon.

Traveler yang penasaran dengan kuliner ekstrem yang dijajakan di Pasar Tomohon bisa langsung datang dan melihatnya sendiri.

Jangan terkejut ketika sampai di sana, pasalnya beberapa kuliner ekstrem dapat traveler temukan dalam wujud utuh seperti kera panggang.

3. Ulat sagu, Papua

Kuliner ekstrem di Indonesia berikutnya bisa traveler temukan di Papua.

Ulat sagu menjadi satu kuliner ekstrem yang bisa traveler jumpai di Papua.

Ulat sagu merupakan larva dari kumbang merah kelapa yang biasa ditemukan pada batang sagu yang telah membusuk.

Masyarakat Papua biasa mengonsumsi ulat sagu karena kandungan proteinnya yang tinggi.

Selain dikonsumsi secara hidup-hidup, ulat sagu juga biasa diolah dengan cara digoreng atau dimasak menjadi sate.

4. Kelelawar, Jawa-Bali-Sulawesi

Kuliner Kelelawar atau Codot Goreng di Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta. (Kompas.com/Markus Yuwono)

Kelelawar merupakan kuliner ekstem yang banyak ditemukan di wilayah Jawa, Bali hingga Sulawesi.

Di Sulawesi, kelelawar sering disebut dengan paniki, sedangkan di Jawa, kelelawar disebut dengan codhot.

Kelelawar banyak dikonsumsi karena dipercaya bisa menyembuhkan penyakit asma.

5. Lawar, Bali

Bali juga punya kuliner ekstrem yang tidak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia yakni Lawar.

Lawar merupakan salad bali yang dibuat dengan bahan dasar daging babi cincang, darah segar dan sayur-sayuran.

Biasanya, kuliner ini disajikan ketika ada upacara atau hari-hari penting lainnya di Bali.

6. Ular

Ilustrasi kuliner Sup Ular (bbc.com)

Di beberapa daerah di Indonesia, ular masih sering dikonsumsi oleh masyarakat.

Di Jogja misalnya, terdapat rumah makan yang menjual berbagai olahan daging kobra.

Menu yang ditawarkan pun beragam, mulai dari sup kobra, tongseng kobra, sate kobra, hingga burger kobra.

7. Buaya, Malang

Buaya (nydailynews.com)

Di Malang, sate buaya dapat ditemukan di Predator Fun Park, Desa Tlekung Kota Batu.

Di sini buaya diolah dengan cara direbus atau dijadikan sate.

Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu.

8. Luwak, Sidoarjo

Kopi Luwak (adaindonesia.com)

Tidak hanya dimanfaatkan untuk menghasilkan kopi premium, luwak juga dikonsumsi dagingnya.

Traveler bisa menemukan olahan daging luwak ini di desa Margasari, Sidoarjo.

Untuk menikmati daging luwak kamu cukup membayar sekitar Rp 15.000 hingga Rp 20.000.

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)