Harap diingat, obat-obatan tanpa resep yang diproduksi di negara lain, bisa dianggap ilegal di Jepang.
Bahkan beberapa obat inhaler dan anti alergi tidak diperkenankan masuk Jepang, jadi sebaiknya cek terlebih dahulu sebelum membawa obat-obatan ini.
Ketika kamu membawa masuk ke Jepang berupa persediaan obat untuk selama sebulan, maka kamu harus mengajukan surat yakkan shohemi, semacam sertifikat impor.
Kamu harus sudah menerima surat tersebut sebelum kamu meninggalkan negara asal dan laporkan di bea cukai saat masuk ke Jepang.
Untuk informasi lebih detail, cek website resmi Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan. (https://www.mhlw.go.jp/english/policy/health-medical/pharmaceuticals/01.html).
Sebagai tambahan, untuk orang tua dengan anak-anak berumur di bawah 6 tahun, cukup membayar 20 persen dari total tagihan obat, jika kamu sebagai orang tua masuk dalam asuransi kesehatan.
Juga, tergantung kota tempat kamu tinggal, pengeluaran biaya medis bisa gratis untuk anak-anak hingga lulus sekolah dasar, serta tambahan bantuan juga kadang kala tersedia.
Vaksin rutin untuk anak-anak juga gratis di beberapa kota di Jepang. Sementara itu, vaksin tidak wajib harus dibayar sepenuhnya.
• 8 Kafe Hewan Terbaik di Tokyo, dari Burung Hantu hingga Hedgehog
• Java Coffee Festival, Agenda Baru di Dieng Culture Festival 2019 yang Hadirkan Kopi Jawa
• 3 Bakso Ala Kafe dengan Harga Terjangkau di Bandung
• 4 Acara Unik di Dieng Culture Festival 2019, Ada Jazz di Atas Awan hingga Potong Rambut Gimbal
• 7 Tempat Romantis di Bali yang Cocok jadi Lokasi Foto Prewedding
Artikel ini telah tayang di ohayojepang.kompas.com dengan judul Cara Membeli Obat di Jepang