Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fenomena Hujan Es di Gunung Kerinci, Ini Penjelasan BMKG

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Kerinci diambil dari Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi, Senin (30/5/2016).

Sehingga membentuk awan yang puncaknya melebihi freezing level atau bagian atas awan yang mengandung es.

Gunung Kerinci (Istimewa)

Hujan es biasanya berawal dari awan hujan yang sering disebut awan Cumulonimbus.

"Biasanya hujan es ini terjadi tidak lama, berkisar antara tiga sampai lima menit. Namun ada juga terjadi sampai 10 menit, kondisi ini jarang terjadi," ungkap Harry.

Hujan es terjadi dua hari sebelum erupsi

Gunung Kerinci dilaporkan erupsi pada Rabu (31/7/2019) pukul 12.48 WIB atau dua hari setelah terjadi hujan es.

Mengutip dari Tribun Jambi, asap keluar dari kawah gunung dengan ketinggian sekitar 800 meter.

Pada saat erupsi terjadi, ada 51 pendaki yang berada di atas gunung.

Sebanyak 21 pendaki sudah turun pada hari yang sama, sedangkan sisanya turun pada Kamis (1/8/2019).

LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:

Pasca erupsi, Gunung Kerinci masih aman untuk pendakian.

Meski begitu, petugas R10 pendakian Gunung Kerinci belum menerima informasi lebih lanjut apakah pendakian sudah diperbolehkan atau belum.

"Kami masih menunggu perintah selanjutnya," kata Evaraizal Mirza, salah satu petugas pendakian, dikutip dari Kompas.com.

Erupsi Gunung Kerinci, Warga dan Wisatawan Dilarang Mendekat Radius 3 Km

Rayakan HUT ke-74 RI, Ini 10 Gunung Tertinggi Indonesia yang Cocok Didaki

Gunung Kerinci Erupsi, Penerbangan ke Jambi Masih Normal

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)