Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fenomena Hujan Es di Gunung Kerinci, Ini Penjelasan BMKG

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Kerinci diambil dari Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi, Senin (30/5/2016).

TRIBUNTRAVEL.COM - Fenomena hujan es terjadi di Gunung Kerinci, Provinsi Jambi pada Senin (29/7/2019).

Fenomena ini diunggah dalam akun Instagram @yudakharsana beberapa waktu yang lalu.

"Ada yg unik pendakian G.Kerinci kali ini, Tadi siang sekitar jam 14.26 masa turun, posisi di bawah shelter 1, tiba2 hujan derasss dan gak lama kemudian disertai dg butir2 ES (emoji)," informasi yang tertulis dalam caption unggahan itu.

Informasi ini dibenarkan oleh Sandi, petugas yang bisa mendampingi pendaki yang melakukan pendakian di Gunung Kerinci.

"Kemarin (Senin) Gunung Kerinci diguyur hujan es," ujar Sandi kepada Tribun Jambi seraya memperlihatkan video hujan es yang terjadi di Gunung Kerinci.

Pendaki Pemula, Ini 17 Alat Pendakian yang Wajib Kamu Ketahui Nama dan Fungsinya

Diungkapkannya, hujan yang terjadi membuat para pendaki harus istirahat di tenda.

Sebab hujan es sebesar kelereng itu bisa melukai kepala.

Gunung Kerinci (TRIBUN JAMBI/TEGUH SUPRAYITNO)

"Lama juga hujan es yang terjadi, ada kawan yang mem-videokannya," ucapnya.

Fenomena inipun menyita perhatian publik karena merupakan kejadian yang cukup langka.

Harry Taufik, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulthan Thaha Jambi menjelaskan, hujan es adalah salah satu fenomena yang sering terjadi pada masa pancaroba.

Biasanya terjadi pada saat transisi dari musim hujan ke musim kemarau.

Atau bisa juga sebaliknya, saat transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

"Salah satu penyebab hujan es adanya kondensasi uap air yang sangat dingin di atmosfer," terang Harry saat dikonfirmasi Tribun Jambi di ruang kerjanya, Selasa (9/7/2019).

Sebelum Naik Gunung, Ini 40 Istilah Dalam Pendakian yang Wajib Diketahui

Jalur Patakbanteng Terlalu Ramai? Coba Mendaki Gunung Prau via Dworowati

Biasanya, puncak awan yang paling atas suhunya lebih rendah dari 0 derajat celsius.

Pada masa pancaroba biasanya terbentuk awan hujan yang masa udaranya terangkat ke atas.

Halaman
12