“Kalau sudah mencapai satu gram bisa dijual atau digadaikan pada kami, tapi harus disisakan di saldo sebesar 0,1 gram. Sedangkan untuk bisa dirupakan dalam bentuk emas kalau mencapai lima gram,” terangnya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Iskandar Azis menyampaikan, program ini akan memberi dampak yang sangat positif bagi masyarakat sekitar.
Tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari sisi lingkungan.
"Semoga adanya Bank Sampah ini, masyarakat Banyuwangi semakin sadar akan artinya kebersihan. Sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Iskandar.
Bank Sampah di Banyuwangi tersebut, merupakan bagian dari Corporate Social Responsiblility (CSR) Program Pegadaian Bersih-Bersih, yang terdiri dari tiga program yaitu Pro Planet (bersih-bersih lingkungan), Pro Profit (bersih-bersih administrasi), dan Pro People (bersih-bersih hati).
• Sajikan Berbagai Kuliner Nusantara, Jangan Lewatkan Discovery Indonesian Food Festival di Bali
• Banyuwangi Ethno Carnival 2019, Transformasi Budaya Tradisional Berskala Internasional
• Asal Usul Api Biru yang Ada di Kawah Ijen Banyuwangi
• Desa Kemiren di Banyuwangi, Tempat Terbaik untuk Mengenal Budaya Suku Osing
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)
Baca tanpa iklan