TRIBUNTRAVEL.COM - Sampah menjadi permasalahan yang selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Terlebih jenis sampah plastik termasuk sampah yang sulit terurai dan memiliki dampak buruk bagi lingkungan.
Untuk mengantisipasi dampak buruk dari sampah plastik, obyek wisata Pulau Merah, Banyuwangi, Jawa Timur memiliki cara sendiri yakni dengan program Bank Sampah.
Program Bank Sampah dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama PT. Pegadaian, dikutip TribunTravel dari laman Kompas.com.
Di bank sampah tersebut, masyarakat bisa menukarkan sampah menjadi emas.
Tonton juga:
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk, Harianto Widodo mengatakan, "Kehadiran program Bank Sampah ini kami harap akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, di mana masyarakat dapat membuat sampah menjadi tabungan emas."
• Panduan Transportasi Backpackeran dari Jakarta ke Banyuwangi
• Ponselnya Dikembalikan, Turis Serbia Terharu dengan Kejujuran Warga Banyuwangi
Harianto menjelaskan, Bank Sampah mendorong mencipatakan lingkungan yang bersih dan sehat karena masyarakat diedukasi pengetahuan tentang pengelolaan sampah.
Proses penukaran sampah menjadi emas, dimulai dari pemilahan sampah organik dan non organik.
Kemudian, sampah yang sudah dikumpulkan melalui penyetoran, penimbangan, penghitungan dan penimbangan ke dalam tabungan emas.
Nantinya, setiap sampah yang disetorkan masyarakat akan dikonversikan dengan emas.
Jumlah saldo yang tertera di dalam buku tabungan pun akan tertulis dalam jumlah gram emas.
“Misalnya seorang ibu menyetor sampah yang sudah dipilah dengan nilai Rp 6.500, berarti di saldo akan tertulis 0,01 gram dengan asumsi harga emas per gramnya Rp 650.000. Demikian seterusnya setiap sang ibu menyetor sampah lagi, jumlah saldo emas bertambah sesuai nilai sampahnya,” kata Harianto.
Nantinya pemilik tabungan bisa menjual emas yang ada di tabungannya apabila sudah mencapai satu gram.
Pemilik tabungan juga bisa mencetak dalam bentuk emas batangan apabila sudah mencapai lima gram.
Baca tanpa iklan