Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

8 Fakta Gunung Tangkuban Parahu, dari Sangkuriang hingga Tempat Para Dewa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu Bandung, Jawa Barat.

Aliran lava ini menutupi area seluas 189 kilometer persegi dengan kedalaman rata-rata 10 meter.

Tangkuban Parahu tumbuh dalam Kaldera Sunda 90.000 tahun lalu.

Bentuk kerucut lancip gunung itu terdiri dari selingan antara endapan awan panas dan aliran lava yang berarti menandakan adanya letusan antara eksplosif dan efusif bergantian.

”Gunung Tangkuban yang sekarang muncul sebagai tahap paling muda dari kompleks gunung api Sunda purba,” kata Mochammad Nugraha Kartadinata, geolog dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kompas.com (16/03/2012).

Nugraha menunjukkan jejak kedahsyatan letusan Gunung Sunda purba melalui singkapan endapan awan panas setebal lebih dari 10 meter di permukiman padat di Kampung Andir, Desa Gudang Kahuripan, sekitar 7,5 kilometer dari Tangkubanparahu.

”Kaldera Sunda terbentuk akibat letusan dahsyat Gunung Sunda 105.000 tahun lalu. Letusan itu menghasilkan endapan awan panas dengan volume 66 kilometer kubik dan menutupi area lebih dari 200 kilometer persegi,” katanya.

6. Memasok 60 Persen Sumber Air Bagi Cekungan Bandung

Kompas.com (19/06/2010) pernah melaporkan, pengelolaan kawasan Gunung Tangkuban Parahu menjadi sorotan publik karena taman wisata alam berfungsi ekologis, ekonomis, sekaligus etnologis bagi masyarakat Sunda.

Tangkuban Parahu memasok 60 persen sumber air bagi cekungan Bandung. Apabila terjadi kerusakan ekologis di wilayah ini berarti ancaman bagi warga Bandung.

Pengelolaan Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu, sempat mengalami polemik.

Dilaporkan Kompas.com (24/05/2010), usulan pencabutan izin pengelolaan pariwisata alam di wilayah Tangkuban Parahu yang dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan kepada PT Graha Rani Putera Persada (GRPP) pernah disuarakan oleh puluhan komponen masyarakat Jabar termasuk surat Gubernur Jabar terhadap Menteri Kehutanan.

7. Habitat Flora dan Fauna

Gunung Tangkuban Parahu ditumbuhi beberapa jenis flora khas Tatar Sunda, antara lain puspa (Schima wallichii), pohon lemo yang bisa mengusir ular dan serangga, dan 12 macam pakis.

Fauna langka yang dilindungi, seperti elang jawa, macan tutul, dan macan kumbang, juga hidup di sana.

8. Dekat dengan wisata Lain

Halaman
1234