“Bahkan sampai sekarang aku sulit jalan kaki dengan gerakan yang benar karena saat masih kecil dulu aku selalu digendong atau ditandu. Dunia luar benar-benar hal yang asing untukku,”ucap Chanira.
Meski menjadi tradisi turun-temurun yang bukan hanya dipercaya, tetapi juga dijaga keberadaannya oleh setiap kelompok masyarakat Nepal, ternyata tradisi Kumari mendapat tentangan dari aktivis pemerhati perempuan dan anak-anak.
Para aktivis menyayangkan masa kanak-kanak yang tidak bisa dinikmati oleh anak-anak perempuan yang menjadi Kumari.
Pasalnya waktu mereka hanya dipakai untuk duduk dan memberkati, sementara mereka tidak bisa bermain dengan anak-anak seusianya, berkomunikasi dengan orang lain, dan mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.
• 7 Tips Wisata Trekking di Nepal, Jangan Sampai Salah Pilih Rute
• 5 Tips Solo Traveling ke Nepal, Pertama Harus Pikirkan Kemungkinan Terburuk
• 7 Fakta Unik Nepal, Negara yang Tidak Punya Hari Kemerdekaan
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)