Pada saat Penampahan, umat Bali akan menyembelih babi sebagai wujud syukur.
Menurut Wakil Ketua PDHI Bali Pinandita Ketuk Pasek Swastika, memotong babi saat Penampahan bermakna untuk mengalahkan sad ripu atau enam sifat manusia, seperti dilansir dari Tribun Bali.
• 13 Fakta Hari Raya Galungan dan Kuningan yang Dirayakan Umat Hindu di Bali
Daging babi tersebut tidak dinikmati, namun juga dihaturkan kepada Tuhan karena semuanya itu ciptaan-Nya.
"Memotong babi wajib saat Penampahan kalau terkait dengan Galungan," tambah Pinandita.
3. Tradisi Ngejot
Ngejot berarti memberi atau berbagi pada orang lain.
Tradisi ini biasanya dilakukan menjelang Galungan sampai pada saat Galungan berlangsung.
Dilansir dari Tribun Bali, biasanya yang dibagikan berupa buah, jajan, maupun olahan daging saat Penampahan.
Tradisi ini bertujuan untuk semakin mempererat persaudaraan.
4. Tradisi Ngurek
Ngurek berasal dari kata 'urek' yang dalam bahasa Indonesia berarti melubangi atau menusuk.
Dalam tradisi Ngurek, biasanya akan ada beberapa orang yang berada dalam kondisi kerasukan.
Saat itu, mereka akan menggunakan senjata tajam untuk melukai diri.
• Ragam Sajian yang Tersedia di Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali
Salah satu senjata tajam yang digunakan adalah keris suci yang disebut luk kesiman.
Tradisi Ngurek biasanya dilakukan saat upacara Pengerebongan di Pura Petilan, Desa Kesiman, Denpasar.
Baca tanpa iklan