TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Bromo erupsi pada Jumat (19/7/2019) sekitar pukul 16.37 WIB.
Berdasarkan laporan Volcano Discovery, erupsi terjadi di Kaldera Tengger.
Volcano Discovery juga melampirkan citra yang diambil satelit Himawari-8.
Namun tak diketahui tinggi kolom asap lantaran visual terhalang awan.
Berikut ini foto citra satelit saat Gunung Bromo erupsi pada 19 Juli 2019.
Adapun Gunung Bromo adalah gunung berapi kerucut kecil yang aktif di pulau Jawa, Indonesia. Bromo terletak di tengah Kaldera yang merupakan bagian dari Kaldera Tengger yang lebih besar.
Kaldera itu terbentuk sekitar 8.000 tahun yang lalu.
Catatan sejarah menunjukkan letusan Bromo setiap beberapa tahun sejak 1804, dan bukti geologis menunjukkan letusan setidaknya beberapa ratus tahun sebelumnya. Letusan terbaru terjadi pada tahun 2004, dan menewaskan dua wisatawan.
Sementara itu, erupsi Gunung Bromo 19 Juli 2019 ini, sempat membuat masyarakat sempat panik karena terjadi secara tiba-tiba.
Namun, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, kondisi sudah kembali kondusif pascaerupsi.
Plh. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam rilisnya mengatakan, erupsi Gunung Bromo yang berada di Provinsi Jawa Timur ini terjadi pada pukul 16:37 WIB.
Saat erupsi, tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi sekitar 7 menit 14 detik.
Sementara itu, pantauan hingga pukul 06.00 WIB (20/7), cuaca berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah barat daya, barat, dan barat laut.
Secara visual, gunung terlihat jelas, sedangkan dari parameter lain tremor menerus terekam dengan amplitudo 0.5-1 mm (dominan 1 mm).
Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mencatat kejadian aliran air disertai material batuan berukuran abu hingga pasir merupakan fenomena alam biasa dan tidak terkait langsung dengan aktivitas erupsi.
Baca tanpa iklan