Tujuh dari delapan mayat ditemukan pada 23 Juni, ditemukan sekitar 5.000 meter di atas permukaan laut.
Empat penjelajah lainnya telah melakukan perjalanan ke India bersama delapan pendaki, tetapi memilih untuk tidak mencoba dan menaklukkan Nanda Devi.
Puncak-puncak dalam barisan pegunungan sepanjang 1.500 mil adalah beberapa dari yang tertinggi dan paling berbahaya di dunia, menarik ribuan petualang yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk bisa menaklukannya.
Mayat para pendaki terlihat oleh helikopter penyelamat.
Sayng lokasinya yang terlalu rawan dan berbahaya membuat helikopter sulit mengevakuasinya.
Penyelamatan dengan berjalan kakipun dilakukan.
Tahun ini saja, lebih dari dua lusin pendaki telah tewas di puncak di India, Nepal dan Pakistan, lapor Reuters.
Musim pendakian 2019 sangat mematikan di Gunung Everest, dengan 11 orang terbunuh di gunung tertinggi di dunia tahun ini.
• 7 Tips Aman Mendaki Gunung Bagi Pendaki Pemula
Kematian dilaporkan karena kemacetan di puncak tertinggi dunia tersebut.
Para korban berasal dari India, Irlandia, Austria, dan AS.
Warga negara Amerika Christopher John Kulish meninggal setelah ia mencapai puncak gunung di Nepal itu.
Kulish adalah pria berusia 62 tahun dari Boulder, Colorado yang merupakan "anggota '7 Summit Club'" begitu dia mencapai puncak Everest.
Seperti dikutip dari CNN, keluarga korban mengatakan Kullish sudah mendaki setiap puncak tertinggi di setiap benua.
Robin Fisher, seorang pendaki Inggris berusia 44 tahun pingsan dan meninggal setelah mencapai puncak gunung.
Ia meninggal setelah menunggu berjam-jam untuk mencapai puncak.
Baca tanpa iklan