Kearifan masyarakat sekitar sebenarnya bermanfaat untuk menjaga gunung tetap lestari dan mengajarkan bagaimana kita menghargai alam.
Salah satu bentuk kearifan lokal yang masih sering disepelekan para pendaki adalah larangan berkata kotor ketika berada di gunung.
4. Membawa tisu basah
Tisu Basah merupakan salah satu benda yang dilarang dibawa saat mendaki gunung.
Pasalnya tisu basah memiliki kandungan plastik yang sulit untuk terurai.
Padahal tisu basah juga menjadi sampah yang paling sering ditemukan ketika mendaki gunung.
5. Mengambil sesuatu selain gambar dan meninggalkan sesuatu selain jejak kaki
Tiga kredo yang sebaiknya diingat selalu oleh para pendaki adalah 'Jangan Mengambil Sesuatu Selain Gambar, Jangan Meninggalkan Sesuatu Selain Jejak Kaki dan Jangan Membunuh Apapun Selain Waktu'.
Maksudnya, adalah supaya para pendaki tak meninggalkan sampah ketika di Gunung, mengangkutnya kembali pulang.
Serta selalu menjaga kelestarian alam dengan tidak membunuh dan membawa pulang habitat alam yang ada.
• Cocok jadi Bekal Pas Naik Gunung, Inilah 7 Buah Paling Sehat
• Panduan Transportasi dari Jakarta Menuju Basecamp Gunung Slamet via Bambangan
6. Membuat perapian
Saat mendaki gunung, membuat perapian kerap digunakan sebagai salah satu upaya untuk menghangatkan badan.
Namun sebenarnya membuat perapian sangat tidak disarankan terutama ketika memasuki musim kemarau.
Hal ini untuk menghindari terjadinya kebakaran yang bisa saja terjadi terutama saat kemarau di mana alam cenderung kering dan mudah terbakar.
Tonton juga:
7. Minum minuman beralkohol
Baca tanpa iklan