Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jangan Lakukan 7 Hal Ini Ketika Naik Gunung

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Gunung Rinjani, salah satu favorit pendaki

TRIBUNTRAVEL.COM - Mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan menikmati alam yang kini banyak digemari oleh para kawula muda.

Indonesia memiliki cukup banya kawasan pegunungan, yang menawarkan pemandangan yang cantik untuk dinikmati dari ketinggian.

Nah, apabila kamu menyukai kegiatan satu ini, atau berencana untuk mendaki pertama kali, berikut beberapa hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan ketika nanti mendaki gunung:

Gunung Sumbing Dilihat dari Gunung Sindoro. (Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya)

1. Melakukan aksi vandalisme

Hal terlarang ketika Kamu mendaki adalah melakukan aksi vandalisme.

Perilaku tak beretika ini sayangnya masih sering kita temui di beberapa gunung di Indonesia.

Upaya pencegahan vandal, kini sudah dilakukan di beberapa gunung.

Beberapa gunung, seperti Gunung Semeru sudah melakukan pelarangan membawa alat-alat yang berpotensi digunakan untuk melakukan aksi vandal.

Suasana Ranu Kumbolo di Gunung Semeru, Jawa Timur (TRIBUNTRAVEL.COM/SRI JULIATI)

2. Meremehkan medan pendakian

Salah satu hal yang jangan sampai dilakukan para pendaki, adalah meremehkan medan.

Pasalnya, resiko yang dihadapi bisa jadi adalah hilangnya nyawa.

Sebelum mendaki, baik untuk pendaki pemula maupun pendaki berpengalaman sebaiknya mempersiapkan diri sebelum pendakian.

Berolahraga untuk mempersiapkan fisik, serta mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi medan sebaiknya dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Mengenal Gunung Piramid, Bondowoso Tempat Pendaki Thoriq Hilang

Tips dan Trik Berburu Blue Fire di Gunung Ijen, Jawa Timur

4 Alasan Kenapa Pemakaian Celana Jeans Tidak Direkomendasikan Saat Naik Gunung

Liburan di Kawasan Siberia, Vladimir Putin Naik Gunung dan Susuri Sungai

3. Berkata kotor

Kebanyakan gunung di Indonesia, merupakan kawasan yang dipercaya sebagai tempat keramat.

Halaman
123